Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai prospek industri asuransi, baik jiwa maupun umum, pada 2026 masih berada di jalur positif. Pemulihan ekonomi nasional dan kondisi makro yang stabil menjadi faktor utama optimisme tersebut.
Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono menyampaikan bahwa meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan turut memperkuat peluang pertumbuhan industri tahun depan.
"Didukung oleh prospek pemulihan ekonomi, stabilitas makroekonomi, dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi," kata Ogi dalam lembar jawaban tertulis OJK, Senin (1/12/2025).
Baca Juga: Sumatera Dilanda Banjir, Adira Finance Siapkan Strategi Hadapi Potensi Gagal Bayar
Meski begitu, Ogi menegaskan bahwa industri tetap akan menghadapi tantangan struktural. Tahun 2026 menjadi periode krusial bagi perusahaan asuransi karena adanya sejumlah milestone regulasi yang harus dipenuhi.
Di antaranya, batas waktu pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) dan pemenuhan ekuitas tahap pertama sebagaimana diatur dalam regulasi permodalan baru.
"Tantangan tentu tetap ada, tahun depan akan menjadi momen penting bagi industri dengan beberapa milestone. Antara lain batas waktu spin off UUS asuransi dan pemenuhan ekuitas tahap 1, yang menjadi fokus penguatan tata kelola dan kesehatan keuangan perusahaan," lanjutnya.
Sebagai informasi, OJK mencatat total aset industri asuransi nasional tercatat mencapai sebesar Rp 1.181,21 triliun per September 2025. Angka ini tumbuh 3,39% secara tahunan (year on year/YoY).
Dari sisi asuransi komersial, total aset mencapai Rp 958,54 triliun atau meningkat 3,91% YoY. Kinerja asuransi komersial juga tercermin dari pendapatan premi yang mencapai Rp 246,34 triliun sepanjang Januari-September 2025, naik 0,38% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Rinciannya, pendapatan premi asuransi jiwa tercatat Rp 132,85 triliun, masih terkontraksi 2,06% YoY, sedangkan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 3,38% YoY menjadi Rp 113,49 triliun.
Baca Juga: OJK Sambut Baik Usulan Program Pensiun untuk Atlet dan Pelatih, Ini Alasannya
Selanjutnya: Cara Cek Saldo BRIZZI Tanpa NFC: ATM, Indomaret, hingga BRILink
Menarik Dibaca: Promo PSM Alfamart Periode 1-7 Desember 2025, Es Krim Wall’s Feast Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












