CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.481.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.585   85,00   0,54%
  • IDX 7.521   40,52   0,54%
  • KOMPAS100 1.169   8,10   0,70%
  • LQ45 933   4,48   0,48%
  • ISSI 227   2,02   0,90%
  • IDX30 480   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 578   0,90   0,16%
  • IDX80 133   1,02   0,77%
  • IDXV30 142   1,62   1,15%
  • IDXQ30 161   0,16   0,10%

OJK Proyeksikan Pertumbuhan Kredit Perbankan Tahun Ini Bisa Tembus 9% - 11%


Jumat, 11 Oktober 2024 / 14:05 WIB
OJK Proyeksikan Pertumbuhan Kredit Perbankan Tahun Ini Bisa Tembus 9% - 11%
ILUSTRASI. Teller melayani nasabah di kantor cabang Bank Mega, Jakarta, Rabu (12/6/2024). Hingga Agustus pertumbuhan kreditnya tercatat meningkat baik secara tahunan maupun sejak awal tahun. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan kredit perbankan di 2024 bisa mencapai 9%-11%. Hingga Agustus pertumbuhan kreditnya tercatat meningkat baik secara tahunan maupun sejak awal tahun.

"Kami optimis bahwa pertumbuhan kredit perbankan di 2024 masih sesuai dengan target yang disampaikan oleh OJK pada awal tahun yaitu di kisaran 9%-11%," ungkap Dian Ediana Rae. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan dalam jawaban tertulisnya, Jumat (11/10).

Adapun, hingga Agustus 2024, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 11,40% secara tahunan atau year on year (yoy), meningkat dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 9,06%.

Secara year to date (ytd), kredit juga meningkat sebesar 5,89%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan secara ytd pada Agustus 2023 yaitu 4,92%. Dengan demikian, Dian menuturkan, secara prinsip, OJK akan mendukung upaya-upaya pemerintah untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi, yang nantinya juga akan berdampak positif pada pertumbuhan kredit perbankan.

Baca Juga: Likuiditas Perbankan Ketat, Suku Bunga SRBI yang Tinggi Jadi Salah Satu Pemicu?

Ia juga menjelaskan, proyeksi pertumbuhan kredit tahun 2025 baru akan mulai disusun dalam bentuk Rencana Bisnis Bank (RBB) pada akhir tahun 2024 berdasarkan realisasi sampai dengan September ini.

"Tentu berbagai faktor termasuk tingginya ketidakpastian global saat ini akan ikut menjadi variabel yang menentukan bagi perbankan dalam menyusun RBB 2025," kata Dian.

Bank dalam hal ini akan memperhatikan kondisi ekonomi secara global dan domestik yang masih perlu untuk diwaspadai ke depan antara lain adalah kecepatan dan kedalaman penurunan FFR serta hasil Pemilu Presiden di AS.

Selain itu, kondisi ekonomi dan arah kebijakan moneter Tiongkok, perkembangan konflik geopolitik Rusia dan Ukraina maupun konflik di Timur Tengah, serta kebijakan Pemerintah baru Indonesia.

Selanjutnya: Promo Minyak Goreng di Superindo, Indomaret dan Alfamart Weekend Selama 3 Hari

Menarik Dibaca: Cara Mengatasi Gagal Video Call di Grup WhatsApp karena Terlalu Banyak Peserta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×