kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi menekan performa bank digital


Senin, 08 Maret 2021 / 21:16 WIB
Pandemi menekan performa bank digital
ILUSTRASI. Logo PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski sentimen bank digital telah mengangkat kinerja emiten bank kecil, nyatanya kinerja bank digital sepanjang 2020 cukup tertekan. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh pandemi yang telah menekan perekonomian nasional.

PT Bank Neo Commerce (BNC) Tbk yang merupakan transformasi dari Bank Yudha Bhakti mencatatkan laba bersih senilai Rp 15,87 miliar sepanjang 2020. Nilai itu turun tipis 0,82% year on year (yoy) di bandingkan laba bersih 2019 senilai Rp 16 miliar.

“Meski ada pandemi, kami masih bisa membukukan laba di 2020 sebesar Rp 15,87 miliar. Kami memposisikan bank kami sebagai bank digital atau neo bank. Pandemi telah membuat kebutuhan bank secara digital semakin dibutuhkan,” ujar Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan dalam paparan publiknya secara digital pada Senin (8/3). 

Baca Juga: Laju kredit masih belum optimal, bank mulai dorong pendapatan non bunga

Bank bersandi saham BBYB ini, memiliki ekuitas yang mengalami lonjakan senilai 18,49% yoy dari Rp 945,78 miliar pada 2019 menjadi Rp 1,12 triliun di akhir 2020.

Kinerja itu, tidak terlepas dari kinerja penyaluran kredit di sepanjang 2020. Adapun jumlah kredit sepanjang tahun lalu senilai Rp 3,66 triliun. Nilai itu turun 4,19% yoy dibandingkan posisi 2019 senilai Rp 3,82 triliun.

Sedangkan dana pihak ketiga juga turun tipis 2,96% you dari Rp 4,06 triliun menjadi Rp 3,94 triliun di 2020. Oleh sebab itu, total aset BBYB masih tumbuh 5,86% yoy dari Rp 5,12 triliun menjadi Rp 5,42 triliun pada 2020.

Sedangkan net interest margin (NIM) berada di level 4,03%. Tertekan dibandingkan posisi 2019 di level 4,86%. Sedangkan NPL gross berhasil diperbaiki dari 4,32% di 2019 menjadi 4,05% di pengujung 2020.

Adapun rasio keuangan lainnya mulai dari ROA di level 0,34%, ROE di posisi 1,62%. Lalu CAR melonjak dari 29,35% menjadi 32,78% di pengujung 2020. Lalu BOPO di level 96,71% dan LFR di posisi 92,95%.

Begitupun dengan PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) yang direncanakan oleh sang induk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank neo.

Merujuk laporan keuangan per Desember 2020, BRI Agro mencatatkan kredit senilai Rp 19,49 triliun. Nilai itu naik tipis 0,67% yoy dibandingkan 2019 senilai Rp 19,49 triliun.

Sedangkan DPK tumbuh 8,81% yoy dari Rp 21,12 triliun menjadi Rp 22,98 triliun pada akhir tahun lalu. Namun BRI Agro mencatatkan laba bersih senilai Rp 31,45 miliar. Padahal pada 2019 lalu laba bersih berhasil dibukukan senilai Rp 51,06 miliar.

Direktur Utama BRI Agro Ebeneser Girsang masih belum mau merinci terkait kinerja di 2020 maupun target bisnis di 2021. Lantaran akan melakukan analis meeting terlebih dahulu. Namun Ia cukup optimistis kredit di 2021 akan lebih baik dengan tetap memperhatikan kehati-hatian.

Baca Juga: Tak hanya SuperApp, Bank BRI kembangkan BRIMo sebagai financial supermarket

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana bilang prospek bank digital memang terlihat cerah ke depannya.

Namun investor perlu memahami agar bank digital diterima oleh masyarakat akan butuh waktu. Belum lagi banyaknya pemain akan mendorong terjadinya perang bakar uang untuk menarik minat pengguna baru.

Ia juga melihat, bank kecil selama ini pun memiliki kinerja yang  biasa saja. Juga cenderung kurang likuid sahamnya. Ia mengingatkan risiko bagi investor yang masuk sekarang pada valuasi tinggi jika bank itu tidak  jadi diakuisisi.

“Lebih baik wait and see untuk saat ini. Kalaupun mau masuk ya sebagai diversifikasi, jangan sebagai investasi utama. Secara fundamental emiten bank kecil itu kurang menarik, dengan permodalan yang cenderung kecil tekanan pandemi juga akan terasa,” jelas Wawan kepada Kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×