Reporter: Dina Farisah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Harga komoditas yang belum bangun dari tidur panjangnya turut menghambat kinerja perusahaan pembiayaan alat berat. PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL) ikut terkena imbasnya.
Direktur Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing, Suwandi Wiratno menuturkan, kondisi pembiayaan sewa guna usaha sepanjang semester I-2015 sangat berat.
Di saat harga komoditas seperti batubara sedang tertekan, pertumbuhan industri non pertambangan seperti perkebunan, kehutanan dan konstruksi juga belum terasa. Kondisi ini tentu kurang menggembirakan bagi perusahaan pembiayaan alat berat seperti CSUL.
"Sepanjang semester I-2015, kinerja kami tidak turun, tetapi kami juga tidak bertumbuh dibandingkan semester I tahun lalu. Penyaluran pembiayaan kami pada semester I tahun ini sebesar Rp 1 triliun," terang Suwandi kepada KONTAN, Rabu (5/9).
Dikatakan Suwandi, pihaknya cukup realistis mematok target pembiayaan hingga akhir tahun yakni sebesar Rp 1,8 triliun.
Meski dihadapkan pada kesulitan bisnis, pihaknya mengaku tetap akan menyalurkan pembiayaan pada alat berat serta mempertahankan porsi pembiayaan alat berat di atas 50%. Sebab, sejak awal, CSUL memang terkonsentrasi pada pembiayaan alat berat.
Saat ini, porsi pembiayaan alat berat CSUL sebesar 60%. Selain itu, CSUL juga menyalurkan pembiayaan untuk kredit pemilikan rumah (KPR), pembiayaan otomotif, factoring dan modal kerja usaha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News