Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) hari ini, Kamis (20/6) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang merestui akuisisi PT Bank Royal Indonesia.
BCA akan membeli 2,87 juta saham atau setara 99,99% modal disetor Bank Royal. Sementara sisa 1 saham atau setara 0,01% akan dikempit entitas anaknya, yaitu PT BCA Finance.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja bilang, setelah mendapat restu RUPSLB, pihaknya akan segera mengajukan perizinan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Mungkin dalam 2 bulan hingga 3 bulan lagi bisa kami rampungkan. Setelah dari RUPSLB ini, kami perlu minta persetujuan OJK dulu,” kata Jahja usai RUPSLB di Jakarta.
BCA dan pemilik Bank Royal telah menandatangani perjanjian jual beli saham pada 16 April 2019 lalu. Dalam transaksi tersebut, BCA mesti merogoh koceknya hingga Rp 1 triliun.
Sementara terkait rencana pengembangan bisnis Bank Royal, Jahja bilang saat ini pihaknya masih belum menentukan. Sebelumnya, santer beredar kabar bahwa Bank Royal akan digabungkan dengan entitas anak BCA yaitu PT Bank BCA Syariah.
“Itu (merger dengan BCA Syariah) salah satu opsinya. Saat ini kami sedang pilih-pilih bidang apa yang paling cocok buat Bank Royal. Bisa ke mikro, wealth management, UKM, atau ke digital. Digital pun sebenarnya untuk payment di BCA kami kembangkan terus, tapi digital kan luas, tak hanya payment. Misalnya model peer to peer itu juga kami pelajari,” papar Jahja.
Sebagai tambahan, akhir tahun lalu Bank Royal tercatat memiliki total modal inti (Tier 1) sebesar Rp 330,68 miliar alias masuk dalam kategori BUKU I. Secara kinerja, tahun lalu Bank Royal hanya membukukan laba bersih Rp 857 juta. Meski kecil, pencapaian ini lebih baik dibanding periode tahun sebelumnya yang rugi Rp 14,76 miliar.
Sedangkan berdasarkan fungsi intermediasinya, Bank Royal hanya membukukan realisasi kredit Rp 566,93 miliar atau turun 1,32% (yoy). Di sisi lain, aset Bank Royal tercatat naik 7,22% (yoy) dari Rp 903,21 miliar per akhir 2017 menjadi Rp 968,46 miliar tahun lalu.
Amunisi ekspansi Bank Royal juga masih terbuka. Hal tercermin dari rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) yang sangat tebal 54,6% di 2018. Jumlah tersebut naik dari posisi tahun sebelumnya 47,48%. Sementara rasio non performing loan (NPL) relatif membaik dari 5,62% pada peroide 2017 menjadi 2,26% akhir 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News