Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat realisasi laba sampai Februari 2017 sebesar Rp 1,66 triliun. Angka tersebut turun tipis 2% secara tahunan atau year on year (yoy).
Penurunan laba ini berdasarkan data laporan keuangan bulanan Februari 2017 (belum diaudit) karena adanya alokasi beban untuk pencadangan sebesar Rp 1,38 triliun atau naik 36% yoy.
Selain naiknya beban pencadangan, pendapatan bunga bersih BNI juga naik tipis 6% secara tahunan menjadi Rp 4,5 triliun.
Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengakui, penurunan laba yang terjadi pada Februari 2017. “Laba BNI di dua bulan pertama 2017 sedikit turun karena pembentukan beban CKPN yang masih cukup tinggi dibandingkan tahun lalu,” ujar Herry, Kamis (6/4).
Sampai Februari 2017, dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit BNI tercatat sebesar 22,8% yoy menjadi Rp 371,1 triliun atau paling tinggi diantara 10 bank besar.
Kenaikan kredit ini, menurut Herry, disumbang beberapa sektor seperti pertanian, jasa dunia usaha, perdagangan, restoran dan hotel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News