Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas penerbitan obligasi oleh perusahaan pembiayaan (multifinance) diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir tahun ini.
Fixed Income Analyst PEFINDO Ahmad Nasrudin menilai, prospek penerbitan obligasi multifinance pada kuartal IV-2025 tetap positif, seiring dengan kebutuhan pendanaan yang tinggi serta kondisi pasar yang relatif mendukung.
“Sektor multifinance secara historis merupakan salah satu penerbit surat utang korporasi terbesar, dan data hingga kuartal III-2025 menunjukkan adanya peningkatan nilai penerbitan obligasi yang signifikan,” ujar Ahmad kepada Kontan.co.id, Rabu (8/10/2025).
Baca Juga: Adira Finance Terbitkan Obligasi Rp1,65 T dan Sukuk Rp700 Miliar pada Oktober 2025
Menurut Ahmad, kelanjutan tren tersebut ditopang oleh pertumbuhan piutang pembiayaan yang masih positif.
Hal ini mendorong perusahaan untuk mencari sumber pendanaan eksternal guna mendukung ekspansi penyaluran kredit baru.
“Selain untuk modal kerja, sebagian besar penerbitan obligasi ini juga akan digunakan untuk memenuhi kewajiban refinancing surat utang yang akan jatuh tempo,” imbuhnya.
Berdasarkan database PEFINDO, nilai surat utang multifinance yang jatuh tempo pada kuartal IV-2025 mencapai Rp 6,58 triliun.
Sementara hingga akhir September 2025, PEFINDO telah menerima mandat penerbitan dari empat perusahaan multifinance dengan total rencana penerbitan mencapai Rp 11,70 triliun.
Baca Juga: WOM Finance Belum Rencanakan Penerbitan Obligasi Baru di Kuartal IV-2025
Ahmad menambahkan, tren penurunan suku bunga acuan menjadi katalis positif bagi penerbitan surat utang korporasi.
Biaya dana yang lebih murah memberi ruang bagi perusahaan multifinance untuk menekan beban keuangan.
“Kami juga masih melihat peluang penurunan suku bunga lebih lanjut, yang akan semakin mendukung efisiensi biaya pendanaan,” jelasnya.
Ia mengakui, kinerja pembiayaan multifinance masih tertekan oleh lemahnya daya beli masyarakat.
Namun, seiring tren suku bunga yang menurun, permintaan pembiayaan diperkirakan mulai pulih secara bertahap.
“Memang pembiayaan masih lesu saat ini, tetapi dengan penurunan suku bunga, arah pergerakannya mulai berbalik menguat,” kata Ahmad.
Baca Juga: Penerbitan Obligasi Multifinance Tumbuh 34,47% hingga Kuartal III-2025
Dengan mempertimbangkan kebutuhan pendanaan yang besar dan kondisi pasar yang kondusif, Ahmad memperkirakan pasar surat utang akan tetap menjadi alternatif menarik bagi perusahaan multifinance untuk menggalang dana.
“Pendanaan melalui surat utang berperan penting sebagai diversifikasi sumber dana dan menjadi pilihan strategis selain pinjaman bank,” tandasnya.
Selanjutnya: Bank Panin (PNBN) Mau Jual 6,1 Juta Saham Hasil Buyback
Menarik Dibaca: 6 Efek Negatif Seks Setiap Hari bagi Wanita, Awas Vagina Robek!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News