kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Perbankan Bakal Tuai Berkah dari Berbagai Program Pemerintah di Tahun 2022


Senin, 03 Januari 2022 / 18:51 WIB
Perbankan Bakal Tuai Berkah dari Berbagai Program Pemerintah di Tahun 2022
ILUSTRASI. Tingginya permintaan KPR diprediksi masih akan terjadi di tahun 2022


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski di tengah pandemi, bisnis perbankan masih akan mampu tumbuh lebih cepat lagi. Salah satunya berkat berbagai program pemerintah yang akan bergulir di sepanjang tahun 2022.

Dalam mendorong keberlangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pemerintah menggerek plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi Rp 373,17 triliun di 2022. Nilai ini lebih tinggi 30,94% dibanding target KUR tahun 2021 yang hanya Rp 285 triliun.

Selain itu, pemerintah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga KUR di level 6%. Keputusan ini diambil guna mendukung momentum pemulihan pelaku UMKM.

Setali tiga uang dengan program penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) Sejahtera lewat skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) makin meningkat. Pada 2021 lalu, Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) menutup layanan penyaluran FLPP sebesar Rp 19,578 triliun untuk 178.728 unit rumah,

Nilai itu mencapai 113,48% dari target yang ditetapkan tahun 2021. Kini, dana yang akan dikelola oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menargetkan akan menyalurkan KPR FLPP sebanyak 200.000 unit rumah atau sebesar Rp 23 triliun.

Baca Juga: Gejot KPR, BRI Ajukan Kuota FLPP 100.000 Unit di 2022

Selain itu, pemerintah telah mencanangkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 414, 1 triliun di 2022. Terdiri dari bidang kesehatan sebesar Rp 117,9 triliun, bidang perlindungan masyarakat  Rp 154,8 triliun, hingga penguatan pemulihan ekonomi sebanyak Rp 141,4 triliun.

Dari program tersebut, biasanya sebagian program perlindungan sosial hingga penguatan pemulihan ekonomi disalurkan melalui perantara bank. Seperti penyaluran dana kartu pra kerja lewat bank, hingga dukungan kepada pelaku UMKM dalam bentuk subsidi bunga maupun penjaminan.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk misalnya,  telah menyampaikan minat KPR FLPP kepada BP Tapera secara resmi untuk periode 2022.

“Dengan total kuota yang diusulkan sebanyak 100.000 unit. Strategi BRI untuk memenuhi target tersebut yaitu dengan memaksimalkan potensi MBR yang telah mengajukan KPRS FLPP melalui aplikasi Sikasep untuk dapat dilakukan follow up untuk diproses kredit, ujar Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Kontan.co.id.

Lanjut ia, BRI juga telah melakukan penjajakan dan kerjasama kepada developer rumah subsidi melalui asosiasi pengembang seperti Real Estate Indonesia (REI) dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI).

 

Terkait KUR, BRI tetap berkomitmen menyalurkan sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah. Aestika menyatakan tengah menunggu penjatahan plafon KUR yang harus direalisasikan di 2022 dari pemerintah.

Hingga akhir November 2021, BRI telah menyalurkan KUR Rp 181,39 triliun kepada lebih dari 6 juta nasabah. Itu setara 93,02% dari kuota tahun ini yakni Rp 195 triliun.

"Khusus sektor produksi, komposisinya mencapai 56,27% dari total KUR yang disalurkan," ungkap Aestika.

Guna menyalurkan KUR tahun depan, BRI akan fokus pada usaha dari sektor ekonomi yang dinilai unggul dan relatif mampu bertahan dan berpotensi tetap tumbuh di tengah pandemic, serta mengoptimalkan holding ultra mikro.

Serupa, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) melihat naiknya permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) Sejahtera melalui skema  Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menyatakan pada tahun lalu, kuota mampu dipenuhi pada Oktober 2021. Oleh sebab itu, perbankan dengan kode emiten BJBR ini mengajukan kuota yang lebih besar di tahun ini.

“Kami berharap bisa diberikan kuota setidaknya 8.500 unit atau terdapat tambahan kurang lebih 50% dari kuota tahun 2021. Namun tentunya kita lihat berapa kuota yang akan disetujui oleh BP Tapera mungkin sekitar awal tahun 2022,” ujar Yuddy kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Permintaan Tinggi, BJB Ajukan Kenaikan Penyaluran KPR FLPP Hingga 50% Dibanding 2021

Ia menyatakan, di jawa barat khususnya permintaan pasar akan program FLPP ini masih sangat banyak peminatnya. Terlebih, provinsi ini memiliki banyak kawasan-kawasan industri. Peluang inilah yang akan dijajal oleh Bank BJB di sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×