kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.640   3,00   0,02%
  • IDX 8.044   -17,24   -0,21%
  • KOMPAS100 1.114   -2,28   -0,20%
  • LQ45 784   -9,49   -1,20%
  • ISSI 282   1,25   0,44%
  • IDX30 411   -4,49   -1,08%
  • IDXHIDIV20 468   -6,38   -1,35%
  • IDX80 122   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 133   0,84   0,63%
  • IDXQ30 130   -1,49   -1,14%

Perkuat Peran Ahli Asuransi, Islamic Insurance Society Gelar SIEF 2025


Rabu, 01 Oktober 2025 / 21:38 WIB
Perkuat Peran Ahli Asuransi, Islamic Insurance Society Gelar SIEF 2025
ILUSTRASI. Perkuat Peran Ahli Asuransi, Islamic Insurance Society Gelar SIEF 2025.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Islamic Insurance Society (IIS) sukses menyelenggarakan The 3rd Sharia Insurance Expert Forum (SIEF) 2025. Mengusung tema “Rise to Lead, Ready to Rule”, forum ini dihadiri 120 Peserta dan bertujuan sebagai sarana silaturahmi para ahli asuransi syariah dan stakeholder pendukung, sekaligus update keilmuan atas isu-isu terhangat.

Acara dibuka dengan sambutan hangat Edi Setiawan, Ketua IIS, yang menekankan latar belakang SIEF 2025, pentingnya peran para expert, serta optimalisasi generasi muda di IIS.

“SIEF 2025 bukan hanya forum ilmiah, melainkan momentum strategis untuk memperkuat peran ahli sekaligus menyiapkan generasi muda agar siap memimpin industri asuransi syariah di masa depan,” kata Edi dalam keterangannya, Rabu (1/10).

Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Retno Woelandari, menyoroti peran regulasi dan pengawasan.

Baca Juga: Lini Asuransi Properti Jadi Penyumbang Terbesar Premi Jasindo per Agustus 2025

“Pengawasan dan pengaturan berbasis syariah hanya akan efektif bila didukung ide-ide inovatif para expert. Sinergi ini sangat penting agar industri lebih tangguh, transparan, dan dipercaya masyarakat,” jelasnya.

Dalam Focus Group Discussion (FGD) pertama yang mengangkat kajian transfer portofolio bentuk 2 dan klasifikasi produk kategori sederhana dengan menghadirkan pembicara internal serta KH Sholahudin Al Aiyub, Direktur Eksekutif KNEKS.

Sementara, Direktur Pembiayaan Syariah dan Risiko Kemenkeu, Deni menegaskan pentingnya sinergi seluruh pemangku kepentingan. “Ekosistem keuangan syariah tidak bisa berkembang sendiri. Asuransi syariah, perbankan, pasar modal, hingga lembaga sosial syariah harus berkolaborasi. Dukungan Kementerian Keuangan akan terus diarahkan untuk memperkuat integrasi ini agar memberi dampak nyata bagi perekonomian nasional,” tegas Deni.

Dalam FGD berikutnya, Irfan Syauqi Beik, Kepala Dekan FEM IPB University dan Luqyan Tamani, Head of BSI Institute mengenai PSAK 408 transaksi keuangan syariah, implementasi akad tanahud kaitannya dengan POJK 27/2023.

Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Iggi H. Achsien menekankan pentingnya kepemimpinan yang visioner dan branding asuransi syariah yang kuat agar semakin dikenal dan dipercaya masyarakat.

Selanjutnya: Gelar ISF 2025, Proyek WtE hingga Tanggul Laut Bakal Dipamerkan ke Investor

Menarik Dibaca: Ini 3 Faktor yang Bisa Menentukan Prospek Investasi di Sebuah Kawasan Hunian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×