kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.403.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.718   7,00   0,04%
  • IDX 8.657   -53,52   -0,61%
  • KOMPAS100 1.182   -11,11   -0,93%
  • LQ45 848   -7,02   -0,82%
  • ISSI 309   -1,55   -0,50%
  • IDX30 438   -4,20   -0,95%
  • IDXHIDIV20 507   -6,34   -1,24%
  • IDX80 132   -1,12   -0,84%
  • IDXV30 139   -1,90   -1,35%
  • IDXQ30 139   -1,98   -1,40%

Pertumbuhan Kredit Bank Digital Tetap Kuat di 2025, Direct Lending Makin Dominan


Selasa, 09 Desember 2025 / 20:00 WIB
Pertumbuhan Kredit Bank Digital Tetap Kuat di 2025, Direct Lending Makin Dominan
ILUSTRASI. Kinerja Bank Digital: Nasabah di Kantor Cabang Bank Jago, Jakarta, Senin (25/3/2024). Bank Jago mencatat pertumbuhan pendanaan di mana pada akhir 2023 jumlah DPK mencapai Rp12,1 triliun atau tumbuh 46% dibandingkan dengan perolehan pada akhir 2022 yang sebesar Rp8,3 triliun. KONTAN/Baihaki/25/3/2024


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penyaluran kredit bank digital terus menunjukkan tren pertumbuhan hingga Oktober 2025.

Selain menggencarkan skema channeling, bank-bank digital juga agresif menyalurkan pembiayaan secara langsung (direct loan) untuk memperkuat kendali risiko dan meningkatkan kualitas portofolio.

PT Bank Jago Tbk (ARTO) masih menjadi bank digital dengan penyaluran kredit terbesar, menembus Rp 23,78 triliun, naik dari Rp 17,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Perbankan Kebut Transaksi Digital, Optimistis Tren Tetap Positif di Tahun Depan

Menyusul, PT Bank Hibank Indonesia telah menyalurkan kredit sebesar Rp 11,80 triliun, meningkat dari Rp 9,94 triliun pada Oktober 2024.

Adapun PT Super Bank Indonesia membukukan kredit Rp 9,08 triliun, melonjak dari Rp 5,34 triliun pada tahun sebelumnya.

PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) juga mencatatkan penyaluran kredit mencapai Rp 8,35 triliun, naik dari Rp 7,93 triliun pada Oktober 2024.

Allo Bank Andalkan Strategi Direct Lending

Corporate Secretary Allo Bank, Leo Stacey, menyampaikan bahwa strategi utama perseroan dalam mendorong pertumbuhan kredit tetap bertumpu pada skema pembiayaan langsung ke nasabah (direct lending B2C).

Pendekatan ini dinilai memberi kontrol penuh kepada bank sekaligus memperkuat manajemen risiko dan membangun kesadaran merek.

Baca Juga: Bank Raya (AGRO) Pacu Pertumbuhan Lewat Ekspansi Digital dan Penguatan Dana Murah

“Dengan skema direct lending, seluruh proses dikendalikan langsung oleh bank, sehingga kami dapat memastikan proses akuisisi, pemasaran, dan manajemen risiko berjalan sesuai standar internal,” ujar Leo kepada Kontan.co.id, Selasa (9/12/2025).

Ia menambahkan, direct lending lebih efektif dalam meningkatkan eksposur Allo Bank karena pada skema channeling, brand fintech mitra lebih dominan. Selain itu, direct lending memungkinkan bank menawarkan bunga lebih kompetitif kepada nasabah.

Leo menegaskan, kepercayaan publik sangat krusial bagi bank digital, terutama terkait keamanan data dan siber.

Seluruh proses penyaluran kredit dilakukan melalui aplikasi Allo Bank yang telah menerapkan standar keamanan sesuai regulasi Bank Indonesia dan OJK.

“Allo Bank terus memperkuat perlindungan transaksi dan data nasabah,” tegasnya.

Perseroan juga memperluas kemitraan strategis dengan berbagai ekosistem di luar CT Corpora untuk memperluas jangkauan layanan dan memenuhi kebutuhan pembiayaan beragam segmen.

Baca Juga: Dana Syariah Indonesia (DSI) Mulai Cicil Pembayaran kepada Lender




TERBARU

[X]
×