kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.745   14,00   0,08%
  • IDX 8.372   -16,57   -0,20%
  • KOMPAS100 1.158   -4,75   -0,41%
  • LQ45 841   -5,56   -0,66%
  • ISSI 292   0,59   0,20%
  • IDX30 441   -4,86   -1,09%
  • IDXHIDIV20 507   -6,07   -1,18%
  • IDX80 130   -0,51   -0,39%
  • IDXV30 137   -1,14   -0,82%
  • IDXQ30 140   -1,36   -0,96%

Porsi Pembiayaan Fintech Lending ke Sektor Produktif Capai 34,48% per September 2025


Kamis, 13 November 2025 / 14:36 WIB
Porsi Pembiayaan Fintech Lending ke Sektor Produktif Capai 34,48% per September 2025
ILUSTRASI. OJK catat outstanding pembiayaan fintech P2P lending atau pinjaman daring (pindar) ke sektor produktif mencapai Rp 31,37 triliun per September 2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman daring (pindar) ke sektor produktif mencapai Rp 31,37 triliun per September 2025.​

"Porsinya sebesar 34,48% dari total outstanding pembiayaan industri per September 2025," ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Selasa (11/11/2025).

Adapun outstanding pembiayaan fintech P2P lending mencapai Rp 90,99 triliun per September 2025. Lebih lanjut, Agusman tak memungkiri adanya tantangan dalam meningkatkan pembiayaan ke sektor produktif, seperti keterbatasan data kelayakan usaha dan infrastruktur pendukung.

Baca Juga: OJK Masih Lakukan Pendalaman Perihal Pencabutan Moratorium Fintech Lending

Untuk mengantisipasi hal itu, dia bilang industri fintech lending didorong untuk memperkuat kemitraan lintas sektor dan memanfaatkan data alternatif guna meningkatkan penyaluran pembiayaan yang berkualitas.

Jika dilihat dari data OJK, porsi penyaluran pembiayaan fintech lending ke sektor produktif per September 2025 mengalami peningkatan. Asal tahu saja, porsi penyaluran pembiayaan fintech lending ke sektor produktif per Agustus 2025 mencapai Rp 29,64 triliun atau porsinya sebesar 33,83% dari total outstanding pembiayaan industri fintech lending. 

Meski ada peningkatan, porsi penyaluran pembiayaan fintech lending ke sektor produktif per September 2025 yang sebesar 34,48% masih berada di bawah target yang tertuang dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) periode 2023–2028.

Dalam roadmap, target untuk porsi pembiayaan produktif harus mencapai 40%-50% dalam rentang waktu 2025 hingga 2026.

Sementara itu, Agusman menyebut tingkat risiko kredit macet secara agregat atau TWP90 fintech P2P lending per September 2025 masih dalam kondisi terjaga dengan angka sebesar 2,82%.

Adapun angka TWP90 per September 2025 tercatat meningkat, jika dibandingkan dengan posisi Agustus 2025 yang sebesar 2,60%. 

Selanjutnya: Hartadinata Abadi (HRTA) Luncurkan Produk Emas untuk Tujuan Umrah

Menarik Dibaca: Edukasi Gizi dak Kesehatan Cara Optimalkan Tumbuh Kembang Balita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×