Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham dinilai punya prospek yang positif tahun ini. Meski begitu industri dana pensiun diperkirakan tak akan banyak melakukan perubahan dalam portofolio investasinya.
Pasar saham di awal tahun ini misalnya masih tumbuh subur melanjutkan tren di akhir tahun lalu. Meski begitu, Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi menilai, hal ini tak banyak berdampak bagi pelaku dana pensiun.
Pasalnya, ia menyebut mayoritas dana pensiun masih menjalankan strategi investasi yang cukup konservatif. Sehingga keamanan dana berinvestasi menjadi salah satu hal yang diperhatikan.
Tak heran, penempatan dana di surat utang masih menjadi yang terbesar dari portofolio investasi dana pensiun. "Porsi saham mungkin hanya akan berkisar 12% sampai dengan 15%," kata Mudji, Rabu (10/1).
Sementara, Ketua Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Abdul Rachman mengakui, saat ini portofolio investasi di DPLK masih didominasi instrumen deposito. Hal ini tak lepas pilihan peserta yang masih mencari tempat berinvestasi seaman mungkin.
Hal ini tentunya bakal berpengaruh pada tingkat imbal yang didapat. Sementara masih ada sejumlah instrumen lain yang lebih menguntungkan secara jangka panjang. Makanya edukasi soal investasi masih menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus terus ditingkatkan.
Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai bulan November 2017, dari total dana investasi sebesar Rp 252,5 triliun, sebanyak 43,4% diantaranya disimpan di instrumen surat utang, baik berupa surat berharga negara maupun obligasi korporasi.
Sementara, porsi deposito mencapai 26,1%. Lalu penempatan di saham dan reksadana masing-masing sebesar 11,7% dan 6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News