kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.444   90,00   0,55%
  • IDX 6.969   -139,15   -1,96%
  • KOMPAS100 1.011   -24,78   -2,39%
  • LQ45 775   -17,94   -2,26%
  • ISSI 227   -4,16   -1,80%
  • IDX30 402   -10,37   -2,52%
  • IDXHIDIV20 472   -11,39   -2,36%
  • IDX80 114   -2,57   -2,21%
  • IDXV30 116   -2,17   -1,83%
  • IDXQ30 130   -2,94   -2,22%

Premi Asuransi Aviation Turun 33,8% di Kuartal I-2025, Apa Penyebabnya?


Kamis, 19 Juni 2025 / 20:43 WIB
Premi Asuransi Aviation Turun 33,8% di Kuartal I-2025, Apa Penyebabnya?
ILUSTRASI. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengungkapkan sejumlah penyebab turunnya pendapatan premi asuransi aviation atau penerbangan industri asuransi umum.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengungkapkan sejumlah penyebab turunnya pendapatan premi asuransi aviation atau penerbangan industri asuransi umum.

Data AAUI mencatat pendapatan premi lini asuransi aviation pada kuartal I-2025 mencapai Rp 204 miliar. Nilai itu terkontraksi 33,8%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan salah satu penyebab terkontraksinya premi asuransi aviation, yaitu adanya kondisi ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih.

"Dengan demikian, menyebabkan tidak adanya ekspansi atau penambahan armada pesawat baru, baik oleh maskapai penerbangan milik pemerintah maupun swasta. Hal itu berdampak pada stagnasi nilai pertanggungan baru," ujarnya kepada Kontan, Kamis (19/6).

Selain itu, Budi menyebut premi dari lini-lini terkait aviasi, seperti personal accident, serta loss of license untuk pilot dan awak kabin, juga mengalami tekanan sehingga secara agregat mengurangi kontribusi premi dari sektor penerbangan secara keseluruhan.

Baca Juga: Konflik Israel-Iran Memanas, AAUI Imbau Asuransi Umum Lakukan Langkah Ini

Budi juga menyampaikan adanya pola pembaruan polis yang tidak merata di awal tahun dan restrukturisasi program asuransi oleh klien korporasi menjadi faktor lain yang memengaruhi premi lini aviation pada kuartal I-2025.

Secara historis, dia bilang, pangsa pasar asuransi lokal dalam lini asuransi aviation masih relatif terbatas. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain struktur kepemilikan pesawat yang sebagian besar dimiliki oleh perusahaan leasing (lessor) internasional sehingga ketentuan asuransi umumnya ditentukan dari luar negeri. 

Selain itu, adanya skala risiko dan nilai pertanggungan pada lini aviation yang besar dan kompleks, sehingga kapasitas dan pengalaman reasuransi global sering kali menjadi pertimbangan utama.

"Ditambah adanya kebutuhan dukungan kapasitas reasuransi yang tinggi, yang mana asuransi lokal berperan lebih sebagai co-insurer penerbit polis dan sebagian besar risiko ditransfer kembali ke pasar internasional," tuturnya.

Meskipun demikian, AAUI mendorong perusahaan asuransi nasional untuk terus meningkatkan kompetensi teknis dan kerja sama dengan reasuransi agar peran domestik dalam lini asuransi aviation dapat makin meningkat.

Baca Juga: AAUI Sebut Penyebab Pendapatan Premi Reasuransi Terkontraksi 13,8% di Kuartal I-2025

Untuk tahun ini, Budi memproyeksikan, lini asuransi aviation akan tetap menjadi sektor strategis dengan potensi pertumbuhan jangka menengah dan panjang. Proyeksi itu seiring dengan adanya pemulihan industri penerbangan pascapandemi Covid-19 dan pertumbuhan mobilitas udara domestik maupun regional. 

Namun, dia menilai, proyeksi lini asuransi aviation juga akan sangat bergantung pada kestabilan harga reasuransi global dan kondisi ekonomi global, tren perpanjangan sewa dan pembelian armada baru oleh maskapai, serta perkembangan struktur kepemilikan dan kebijakan asuransi leasing global.

"AAUI menilai ruang partisipasi asuransi nasional dapat terus tumbuh, apabila didukung dengan regulasi yang mendukung penempatan risiko di dalam negeri, serta peningkatan kapasitas teknis dan finansial," kata Budi.

Sebagai informasi, data AAUI mencatat, klaim yang dibayarkan perusahaan asuransi umum di lini asuransi aviation pada kuartal I-2025 sebesar Rp 17 miliar. Nilai itu menurun 48,9%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. 

Selanjutnya: Pemerintah Harus Menyiapkan Standardisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Menarik Dibaca: 5 Tanaman yang Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental Anda, Ada Lidah Buaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×