Reporter: Tendi Mahadi, Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menjelang bulan Ramadan, bisnis gadai semakin ramai. Pasalnya, banyak masyarakat yang membutuhkan dana segar.
PT Pegadaian pun mendapat berkah. Pegadaian menargetkan, transaksi gadai akan meningkat 10% selama bulan Ramadan ketimbang bulan-bulan biasa.
Harianto Widodo, Direktur Bisnis I PT Pegadaian mengatakan, kenaikan transaksi di bulan puasa bisa mengerek jumlah nasabah hingga 20%. "Trennya memang seperti itu," ujar Harianto, Senin (23/6).
Gadai emas masih menjadi andalan dari Pegadaian. Harianto memprediksi, kontribusi gadai emas lebih dari 95%. Sisanya diisi oleh berbagai produk varian lain mulai dari gadai produk elektronik sampai gadai kendaraan bermotor.
Selain momen puasa dan lebaran, liburan sekolah serta tahun ajaran baru yang nyaris bersamaan akan mengerek kebutuhan dana masyarakat. Dampaknya, bisnis Pegadaian akan semakin tumbuh subur.
Namun, perseroan ini harus berhati-hati terhadap harga emas. Direktur Utama Suwhono bilang, fluktuasi harga emas membuat bisnis gadai emas Pegadaian tersendat.
Sepanjang tahun ini, Pegadaian mengincar target laba bersih sebesar Rp 2,2 triliun. Nilai laba bersih ini tumbuh 15% dibandingkan dengan tahun 2013. "Harus tetap optimis," kata Suwhono.
Sementara untuk pendapatan, manajemen Pegadaian membidik target sebesar Rp 8,5 triliun. Pada tahun 2013, pendapatan Pegadaian hanya sebesar Rp 7,86 triliun.
Pegadaian juga terus menambah modal. Paling anyar, Pegadaian akan menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap II/2014 senilai Rp 960 miliar. Ini merupakan penerbitan tahap kedua dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) yang totalnya Rp 7 triliun.
Penjamin emisi obligasi Pegadaian adalah PT Bahana Securities, PT Mandiri Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas. Masa penawaran obligasi berlangsung mulai tanggal 2-4 Juli 2014. Adapun rating obligasi adalah idAA+.
Obligasi yang diterbitkan oleh Pegadaian terbagi dalam tiga seri. Seri A bertenor 370 hari dengan tawaran kupon 8,65%. Nilai emisi obligasi ini sebesar Rp 360 miliar. Seri B memiliki tenor tiga tahun. Jumlah emisi yang akan dirilis senilai Rp 202 miliar dengan kupon 9,35%. Terakhir, seri C yang memiliki masa jatuh tempo lima tahun ditawarkan dengan bunga 9,75% .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News