kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Rasio Likuiditas Mulai Mengetat, Rasio LDR Naik Jadi 87,5% per Oktober 2024


Jumat, 13 Desember 2024 / 15:21 WIB
Rasio Likuiditas Mulai Mengetat, Rasio LDR Naik Jadi 87,5% per Oktober 2024
ILUSTRASI. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan likuiditas industri perbankan sejatinya masih memadai. Sebab, angka dua rasio tersebut masih di atas batasnya 50% dan 10%.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas perbankan kembali menunjukkan tanda-tanda pengetatan. Setidaknya, itu tercermin dari rasio-rasio likuiditas perbankan hingga Oktober 2024.

Pada periode tersebut, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang telah mencapai level 87,5%. Ini naik dari periode sama tahun sebelumnya yang baru di level 84,19%.

Tak hanya sampai disitu, rasio likuiditas yang lain juga menunjukkan pengetatan. Misalnya, rasio AL/DPK yang mengalami penurunan dari Oktober 2023 yang ada di level 26,36% menjadi 25,58% di Oktober 2024. 

Baca Juga: Biaya Dana yang Tinggi akan Menekan Profitabilitas Perbankan hingga Akhir Tahun

Selain itu, rasio AL/NCD juga mengalami penurunan menjadi 113,64% per Oktober 2024. Sementara, di Oktober 2023 masih mencapai 117,29%.

Hanya saja, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae bilang likuiditas industri perbankan sejatinya masih memadai. Sebab, angka dua rasio tersebut masih di atas batasnya 50% dan 10%.

“Kinerja intermediasi perbankan masih tumbuh positif dengan profil risiko yang masih terjaga pada Oktober 2024,” ujar Dian, Jumat (13/12).

Baca Juga: Beda Pandangan Bank Indonesia dan Bankir Terkait Kondisi Likuiditas

Sementara itu, dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), pertumbuhannya mengalami perlambatan menjadi 6,74% secara tahunan. Pada September lalu tercatat pertumbuhannya sebesar 7,04% secara tahunan.

“Tabungan menjadi kontributor terbesar,” tambahnya.

Kondisi likuiditas yang mengetat pun dikarenakan kredit yang juga tumbuh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK. Adapun, pertumbuhan kredit masih melanjutkan double digit sebesar 10,92%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×