Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Komite Kredit Usaha Rakyat (KUR), menyatakan bahwa secara nasional, sampai bulan Juni 2014 realisasi penyaluran KUR sudah mencapai Rp 19,6 triliun. Jumlah ini sudah mencapai 53,2% dari target penyaluran KUR di akhir tahun 2014 yang mencapai Rp 37 triliun.
Dalam keterangan resmi di situs Komite KUR, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian per Juni 2014, diharapkan penyaluran KUR di tahun 2014 ini sejumlah bank pelaksana dapat mencapai target yang telah ditetapkan dengan NPL masing-masing dibawah 5%.
Kedepan akan diupayakan penambahan bank pelaksana agar dapat mendorong percepatan penyaluran KUR kepada usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi (UMKMK) yang visible namun belum bankable.
Adapun sampai bulan Juni 2014 ini, bank nasional yang menyalurkan KUR sebanyak 7 (tujuh) bank yaitu Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah). Ditambah seluruh bank pembangunan daerah (BPD) yang diseluruh Indonesia berjumlah 26 BPD.
Dilihat dari sisi sektor ekonomi, penyaluran KUR oleh bank pelaksana masih didominasi oleh sektor perdagangan. Penyaluran di sektor ini mencapai Rp. 89,32 triliun dengan jumlah debitur UMKMK sebesar 7,4 juta debitur. Sektor pertanian menjadi sektor kedua yang terbesar menyerap KUR dari bank pelaksana yaitu sebesar Rp. 27,04 triliun dengan jumlah debitur mencapai 1,79 juta debitur.
Dari sebaran wilayahnya, penyerapan KUR masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan plafond masing-masing Rp. 25,29 triliun dan Rp. 24,1 triliun. Jawa Tengah masih merupakan provinsi terbesar yang menyerap KUR dari Bank Pelaksana. Diharapkan dengan adanya BPD dapat meningkatkan penyaluran KUR di luar pulau Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News