kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

Restrukturisasi Kredit BRI Tinggal 7,64% dari Total Kredit


Selasa, 25 Juli 2023 / 12:57 WIB
Restrukturisasi Kredit BRI Tinggal 7,64% dari Total Kredit
ILUSTRASI. Restrukturisasi kredit BRI pasca pandemi tinggal sekitar Rp 83,2 triliun per Juni 2023.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tetap optimistis kinerja perusahaan akan semakin baik di separuh kedua tahun 2023 ini. Sebab, BRI melihat kondisi perekonomian nasional semakin pulih.

Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengungkapkan bahwa BRI tetap menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 10% hingga 12% pada 2023. Menurutnya, ada beberapa faktor yang menjadi pendorong pertumbuhan tersebut.

Agus melihat kondisi ekonomi makro Indonesia sejauh ini masih sangat kondusif untuk mendukung pertumbuhan kredit. Ini mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/ 2023 sebesar 5,03% secara tahunan.

Di sisi lain, Agus juga menyebutkan BRI juga terus mencatatkan penurunan jumlah restrukturisasi kredit pasca pandemi. Posisi Juni 2023 tinggal sekitar Rp 83,2 triliun atau sekitar 7,64% dari total kredit BRI, jadi setiap bulan turun antara Rp 3 triliun sampai Rp 5 triliun. 

Baca Juga: Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Optimistis Capai Pertumbuhan Kredit 12% pada 2023

“Mudah-mudahan sisanya ini kami bisa kelola, sehingga dapat terus menurun hingga rasio Loan at Risk (LAR) BRI bisa kembali dari 15,1% di Juni ini ke single digit,” ujar dia.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2023 tetap kuat pada kisaran 4,5%-5,3%, didorong oleh perbaikan permintaan domestik dan tetap positifnya kinerja ekspor.

“Stimulus dari pemerintah tetap berjalan sehingga akan mendorong bisnis di UMKM juga akan berjalan ke depannya,” ujar Agus.

Ia menambahkan daya beli juga saat ini menjadi sorotan karena ini cukup penting untuk pertumbuhan UMKM ke depan sebagai fokus bisnis BRI. Menurutnya, jika daya beli tumbuh dengan baik akan mendorong permintaan kredit perbankan. 

“Kalau suku bunga secara umum kondusif untuk pertumbuhan ekonomi, hal ini juga akan mendorong permintaan kredit di industri perbankan,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×