Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah investor yang melirik saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) semakin bertambah. Pamornya ternyata tak redup pasca PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) gagal masuk. Saat ini ada tiga investor yang tertarik mencaplok bank tersebut.
Setelah sebelumnya dua lembaga keuangan Jepang yakni Mizuho Financial Group dan Sumitomo Mitsui Finansial Group dikabarkan mengincar Bank Permata, Overseas Chinese Banking Corp (OCBC) juga disebut tengah mempertimbangkan menjadi pengendali saham bank tersebut.
Baca Juga: Wah, Investor Jepang Makin Agresif Memburu Bank di Indonesia
Sumber Bloomberg menyebutkan, OCBC sedang mempertimbangkan menawar sekitar 90% saham BNLI dari sekitar US$ 1,9 miliar. Bank terbesar kedua di Singapura itu, akan membeli saham milik PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered yang saat ini masing-masing memiliki porsi 44,56%.
Pertimbangan OCBC itu disebut masih dalam tahap awal dan mungkin tidak menghasilkan kesepakatan. Saat ini, OCBC sudah hadir di Indonesia lewat kepemilikan 85% saham di PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP).
Baca Juga: Setelah Bank Mandiri, giliran Mizuho dan Sumitomo membidik Bank Permata
Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC tidak mau mengomentari isu yang ada di pasar terkait induknya. "OCBC NISP hanya fokus untuk mencapai pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan," kata Parwati kepada Kontan.co.id, Rabu (14/8).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak menanggapi pertanyaan mengenai update akuisisi Bank Permata tersebut. Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti seperti biasanya enggan menanggapi kabar yang berkembang di pasar.
Sumber Kontan.co.id sebelumnya menyebutkan otoritas di dalam negeri lebih menyukai investor asal Jepang. Pertumbuhan sektor kredit melambat dan inflasi rendah mendorong Bank asal Jepang berekspansi ke negara lain dan Indonesia menjadi salah satu tujuan.
Baca Juga: Keberadaan bank terancam kehadiran pinjaman online, benarkah?
Sumitomo disebut ingin membidik seluruh kepemilikan Astra dan Standard Chartered Bank. Sedangkan Mizuho cuma akan mengambil saham dari Standard Chartered karena perusahaan ini ingin Grup Astra tetap memiliki bisnis di sektor perbankan. Apalagi kabarnya Bank Permata juga telah menjadi bank pengelola gaji karyawan (payroll) Mizuho. Pun Mizuho dikabarkan akan segera berkantor di Gedung Astra, Sudirman, Jakarta Pusat.
Mencuatnya kabar minat OCBC tersebut bikin saham Bank Permata langsung melambung. Pada perdagangan Rabu (14/8), saham BNLI naik 8,43% ke level Rp 965.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News