kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saat IHSG turun, Dana Pensiun Bank BTN berencana alihkan investasi ke fixed income


Kamis, 19 Maret 2020 / 13:01 WIB
Saat IHSG turun, Dana Pensiun Bank BTN berencana alihkan investasi ke fixed income
ILUSTRASI. Ilustrasi untuk Dana pensiun di Hari Tua. KONTAN/Muradi/2015/1006


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok, pemain dana pensiun mulai berburu saham murah. Namun hal itu tidak berlaku bagi Dana Pensiun PT Bank Tabungan Negara (Persero).

Direktur Utama Dapen BTN Mas Guntur Dwi Sulistyanto mengaku, untuk sementara waktu pihaknya tidak melakukan investasi baru ke saham justru berencana mengalihkan ke instrumen fixed income yang berjangka pendek.

Baca Juga: Bertumpu KTA tahun depan, BNI dan BTN pilih strategi berbeda

“Sementara (tidak belanja saham) sesuai strategi investasi Dapen BTN ketika kondisi IHSG turun,” kata Guntur kepada Kontan.co.id, Rabu (18/3).

Selain itu, perusahaan juga disiplin terhadap arahan investasi saham di pasar modal dengan nilai kurang dari 4,5% dari total investasi. Untuk outstanding investasi saham, ia berkomitmen terhadap kebijakan cut loss atau cut gain sesuai arahan investasi.

Baca Juga: Juli 2018, Dapen BTN bukukan imbal hasil lebih dari 9%

Jika merujuk laporan keuangan 2017, Dapen BTN mengandalkan tiga instrumen investasi yakni obligasi, surat berharga negara (SBN) dan deposito berjangka. Nyatanya ketiga instrumen tersebut masih jadi andalan hingga saat ini.

“Tiga instrumen investasi itu yang paling aman untuk imbal hasil dan kebutuhan arus kas,” ungkapnya.

Baca Juga: Dana Pensiun BTN kelola dana hampir Rp 2 triliun

Dengan kondisi market tertekan, perusahaan menargetkan dana kelolaan tahun ini cenderung konservatif. Yang terpenting adalah porsi dan arahan investasi yang lebih berhati-hati dalam menghadapi dinamika pasar.

“Pada 2020 kami konservatif dalam menjalankan bisnis sesuai amanah dan sebesar-besarnya untuk kepentingan pendiri dan peserta,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×