kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.753   42,00   0,27%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Sampai Juli, outstanding penjaminan kredit tumbuh 3,87%


Senin, 16 September 2019 / 22:55 WIB
Sampai Juli, outstanding penjaminan kredit tumbuh 3,87%


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penjaminan kredit menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan di bulan Juli 2019. Outstanding penjaminan kredit yang dijamin pelaku bisnis penjaminan naik signifikan di bandingkan tahun lalu.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, outsanding industri penjaminan kredit mengalami pertumbuhan 3,87% di Juli 2019 sebesar Rp 230,6 triliun sedangkan Juli 2018 sebesar Rp 222 triliun.

Baca Juga: LPS: DPK menguat, likuiditas perbankan melandai

Hingga saat ini, outstanding tersebut dihimpun dari 22 perusahaan penjamin, baik perusahaan penjaminan pemerintah, perusahaan penjaminan daerah, perusahaan penjaminan swasta konvensional dan perusahaan penjaminan swasta syariah.

Dari total penjaminan hingga Juli 2019, sektor usaha produktif mengalami penurunan yang tajam. dari Rp 131,1 triliun pada Juli 2018 menjadi Rp 126,7 triliun.

Menurut Randi Anto, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) penurunan sektor usaha produktif tersebut karena secara data biasanya pertumbuhan non produktif di Semester II, lebih pesat dibandingkan Semester I.

"Kita harapkan hingga akhir tahun, bisa tumbuh sesuai proyeksi. Dari sisi growth kredit non produktif, memang didominasi dengan Penjaminan Kredit Multi Guna,"ujar Randi kepada Kontan.co.id, Senin (16/9).

Baca Juga: Suku bunga kredit diprediksi makin melandai

Sedangkan untuk faktor meningkatnya outstanding penjaminan kredit, Randi mengatakan pertumbuhan bisnis penjaminan yang tidak bisa dilepaskan dari faktor makro seperti pertumbuhan Industri konstruksi, infrastruktur serta bisnis UMKM, dan juga ekspansi kredit perbankan yang juga sebagian memerlukan Penjaminan.

Di sisi lain peningkatan belanja pemerintah, baik belanja barang maupun jasa, yang proses pemenuhannya memerlukan industri penjaminan baik dari sisi kontra bank garansi, maupun penjaminan pembiayaan juga menjadi angin segar bagi pelaku industri.

"untuk surety bond naik dibandingkan tahun lalu, karena pertumbuhan proyek infra dan belanja proyek serta proyek swasta juga,"katanya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×