kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sampai Juli, outstanding penjaminan kredit tumbuh 3,87%


Senin, 16 September 2019 / 22:55 WIB
Sampai Juli, outstanding penjaminan kredit tumbuh 3,87%


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penjaminan kredit menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan di bulan Juli 2019. Outstanding penjaminan kredit yang dijamin pelaku bisnis penjaminan naik signifikan di bandingkan tahun lalu.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, outsanding industri penjaminan kredit mengalami pertumbuhan 3,87% di Juli 2019 sebesar Rp 230,6 triliun sedangkan Juli 2018 sebesar Rp 222 triliun.

Baca Juga: LPS: DPK menguat, likuiditas perbankan melandai

Hingga saat ini, outstanding tersebut dihimpun dari 22 perusahaan penjamin, baik perusahaan penjaminan pemerintah, perusahaan penjaminan daerah, perusahaan penjaminan swasta konvensional dan perusahaan penjaminan swasta syariah.

Dari total penjaminan hingga Juli 2019, sektor usaha produktif mengalami penurunan yang tajam. dari Rp 131,1 triliun pada Juli 2018 menjadi Rp 126,7 triliun.

Menurut Randi Anto, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) penurunan sektor usaha produktif tersebut karena secara data biasanya pertumbuhan non produktif di Semester II, lebih pesat dibandingkan Semester I.

"Kita harapkan hingga akhir tahun, bisa tumbuh sesuai proyeksi. Dari sisi growth kredit non produktif, memang didominasi dengan Penjaminan Kredit Multi Guna,"ujar Randi kepada Kontan.co.id, Senin (16/9).

Baca Juga: Suku bunga kredit diprediksi makin melandai

Sedangkan untuk faktor meningkatnya outstanding penjaminan kredit, Randi mengatakan pertumbuhan bisnis penjaminan yang tidak bisa dilepaskan dari faktor makro seperti pertumbuhan Industri konstruksi, infrastruktur serta bisnis UMKM, dan juga ekspansi kredit perbankan yang juga sebagian memerlukan Penjaminan.

Di sisi lain peningkatan belanja pemerintah, baik belanja barang maupun jasa, yang proses pemenuhannya memerlukan industri penjaminan baik dari sisi kontra bank garansi, maupun penjaminan pembiayaan juga menjadi angin segar bagi pelaku industri.

"untuk surety bond naik dibandingkan tahun lalu, karena pertumbuhan proyek infra dan belanja proyek serta proyek swasta juga,"katanya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×