kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sederet Bank Digital Berupaya Perbesar Porsi Dana Murah, Intip Strateginya


Jumat, 22 Maret 2024 / 16:48 WIB
Sederet Bank Digital Berupaya Perbesar Porsi Dana Murah, Intip Strateginya
ILUSTRASI. Model memperlihatkan fitur Brankas di aplikasi Amar Bank usai peluncuran di Jakarta, Selasa (15/8/2023). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/08/2023.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan digital terus berupaya memperbesar porsi dana murah atau current account savings accounts (CASA) di tengah suku bunga yang masih tinggi.

Allo Bank misalnya, yang pada tahun 2023 lalu mencatatkan kenaikan dana murah seiring dengan lonjakan dana pihak ketiga. Per akhir tahun 2023 CASA Allo Bank mencapai sebesar Rp 513 miliar. Allo Bank berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10,94% menjadi Rp4,9 triliun pada tahun 2023. Porsi CASA meningkat menjadi 10,48% dari total DPK.

Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo mengatakan, dalam memperbesar porsi CASA di tahun ini, secara umum strategi yang perusahaan lakukan adalah terus mengembangkan value proposition dari produk-produk tabungan dengan meluncurkan beragam inovasi produk dan layanan perbankan digital.

"Sebagai contoh, produk Allo Grow yang kami luncurkan pada Agustus 2023 dalam aplikasi mobile Allo Bank mampu memberikan pengalaman fleksibilitas bagi generasi muda dalam mengelola tabungan mereka dengan memisahkan menjadi beberapa pos dan dapat ditarik kapan saja sesuai kebutuhan mereka," kata Indra kepada kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Sejumlah Bank Bakal Tetap Menjaga Rasio NIM Tinggi

Menurut Indra, layanan yang ditawarkan Allo Grow juga mengikuti gaya hidup generasi muda yang bebas dan dinamis, seperti pembukaan rekening yang cepat dan mudah melalui digital, dibebaskan dari segala biaya administrasi bulanan, penarikan tabungan kapan saja tanpa dikenakan biaya penalti.

Selain itu, memberikan kesempatan nasabah untuk memperoleh suku bunga dari 4,0% p.a hingga mencapai 6,5% p.a sesuai dengan jangka waktu penyimpanan.

"Tentunya sebagai bank umum berbasis digital, Allo Bank memperluas akses layanan perbankan dengan menawarkan pembukaan rekening tabungan bank, layanan pembayaran dan pembiayaan semuanya melalui aplikasi. Pendekatan ini menarik bagi target segmet kami karena kami mempermudah nasabah dalam mengakses layanan keuangan, bahkan jika mereka tidak memiliki akses ke kantor cabang bank tradisional," jelasnya.

Dengan mempertimbangkan kondisi makro ekonomi dan potensi pertumbuhan yang ada, Allo Bank memproyeksikan pertumbuhan double digit untuk DPK pada tahun 2024.

Sementara Natalina Syabana, Head of Liabilities, Secured Lending and Segmentation, Consumer Banking PT Bank DBS Indonesia menyebut, saat ini CASA berkontribusi sekitar 30% dari DPK.

"Dalam meningkatkan dana murah, kami akan terus memenuhi kebutuhan nasabah kami untuk produk wealth management yang dipersonalisasi, dan itu akan secara alami menarik nasabah untuk meningkatkan saldo ke CASA," ucap Natalina.

Baca Juga: DBS Beri Fasilitas Pembiayaan Rp 1 Triliun Untuk Program Mekaar PNM

Selain itu, pihaknya juga terus mendorong nasabah untuk memanfaatkan fitur pembayaran digital DBS, misalnya transfer gratis melalui platform digibank (BIFAST dan transfer ke luar negeri) serta memanfaatkan program dan kenyamanan QRIS.

Dengan strategi tersebut, pihaknya menargetkan CASA juga DPK dapat tumbuh sebesar 20%.

Adapun Amar Bank mencatat pada kuartal III 2023, rasio dana murah atau CASA berkontribusi 24% dari total DPK dengan jumlah mencapai Rp 826 miliar yang sejalan dengan bertambahnya jumlah nasabah.

"Memperhatikan target pertumbuhan kredit di tahun 2024, Amar Bank akan terus meningkatkan jumlah DPK dengan berfokus pada produk CASA. Proporsi CASA yang terus meningkat di tahun 2024 dan ditargetkan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya diharapkan dapat menurunkan Cost of Funds (CoF) Amar Bank secara berkala," ungkap David Wirawan, Senior Vice President PT Bank Amar Indonesia Tbk.

David menerangkan, keberhasilan strategi Amar Bank untuk mengurangi high-cost funds tercermin dari aplikasi perbankan digital Amar Bank, yang sudah diunduh hampir 1 Juta kali. Selain itu, fitur tabungan digital Brankas dari Amar Bank menjadi sebuah inovasi yang memanfaatkan teknologi AI untuk memberikan perlindungan penuh pada aset nasabah, juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan CASA.

"Dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan (security), jumlah pengguna Brankas diharapkan akan terus bertambah," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×