Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus mendorong penyaluran kredit ke sektor proyek-proyek keberlanjutan atau Enviromental, Social, and Governance (ESG). Hal ini terlihat dari berbagai upaya yang telah dilakukan hingga penghujung tahun ini.
PT Bank Mandiri misalnya, hingga saat ini mengimplementasikan strategi komprehensif yang berfokus pada pembiayaan berkelanjutan, mencakup aspek lingkungan dan sosial.
Strategi ini meliputi, penyediaan berbagai produk pembiayaan inovatif, seperti sustainability linked loan, corporate in transition financing, green/social/sustainability loan, serta penerbitan green bonds dan instrumen keuangan berkelanjutan lainnya.
Bank Mandiri juga menyediakan bantuan teknis dan keahlian terkait ESG untuk membantu nasabah mengadopsi praktik bisnis berkelanjutan, memperluas skala proyek mereka, dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi hijau.
Baca Juga: Sudah Tersalurkan Rp 175 Triliun, Catat Syarat & Cara Pengajuan KUR BRI
Adapun hingga akhir tahun, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan portofolio berkelanjutan sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
SVP ESG Group Bank Mandiri Citra Amelya Pane mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh kontribusi dari sektor-sektor strategis yang selaras dengan prioritas pemerintah.
"Kami optimistis tren positif ini akan terus berlanjut dan mendorong pertumbuhan yang lebih signifikan hingga tahun depan," ucap Citra kepada kontan.co.id, Jumat (27/12).
Adapun hingga September 2024, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri mencatatkan peningkatan 12,8%, mencapai Rp 285 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Portofolio hijau mengalami pertumbuhan lebih tinggi sebesar 16,4%, mencapai Rp 142 triliun.
"Kami mengantisipasi pertumbuhan pada sektor-sektor ini terutama pada sektor-sektor yang mendorong agenda nasional seperti energi terbarukan, hilirisasi, dan pemerataan ekonomi," katanya.
Baca Juga: Bank Asing Memacu Target Penyaluran Kredit di Tahun 2025
Citra menjelaskan, tiga sektor pendorong portofolio hijau adalah transportasi ramah lingkungan tumbuh sebesar 94,6% secara tahunan, eco-efficient products tumbuh 78,3% secara tahunan dan green buildings tumbuh 58,7% secara tahunan.
Per September 2024, porsi sustainable portofolio dibandingkan total kredit adalah sebesar 23%, selain itu Bank Mandiri juga mencatatkan instrumen inovatif keuangan berkelanjutan lainnya seperti Sustainability-Linked Loan (SLL) dan corporate-in-financing dengan total Rp 4,1 triliun.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) BNI juga terus menggenjot kredit berkelanjutan, antara lain dengan membentuk unit khusus pembiayaan hijau terutama sektor energi terbarukan, menyusun risk acceptance criteria dengan mempertimbangkan kriteria dari aspek ESG, pengembangan framework pembiayaan hijau.
Selai itu, mengadopsi Taksonomi Hijau Indonesia yang saat ini beralih menjadi Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia, serta terus melakukan pengembangan kapabilitas SDM untuk mendukung ekspansi pembiayaan hijau dan berkelanjutan.
Baca Juga: Rumah Ramah Lingkungan, Untuk Hidup Berkelanjutan
Direktur Risk Management BNI David Pirzada mengatakan, bahwa pihaknya memiliki komitmen untuk terus mengembangkan portfolio hijau, dimana target pembiayaan hijau pada tahun 2024 sebesar Rp 71,27 triliun.
"Diperkirakan pada tahun 2025 portfolio hijau BNI akan terus tumbuh mengingat potensi pasar yang masih cukup besar untuk kategori pembiayaan ini. Selain itu sebagai komitmen dalam mendukung upaya transisi debitur, BNI pun terus mengembangkan portfolio SLL yang merupakan bagian dari kredit ESG BNI," ungkap David.
Adapun pada posisi September 2024 BNI telah menyalurkan kredit hijau mencapai Rp 70,9 triliun. Pembiayaan hijau tersebut tumbuh sebesar 17% secara YoY.
David menyebut, pertumbuhan pembiayaan hijau ini didorong oleh semakin berkembangnya kesadaran pelaku usaha untuk melaksanakan proyek-proyek hijau dalam upaya pengembangan ekonomi hijau.
Baca Juga: Incar Penyaluran Rp 20 triliun di 2025, Kredit Investasi Padat Karya Resmi Dirilis
Penyaluran kredit hijau dilakukan pada beberapa sektor utama, diantaranya seperti energi terbarukan sebesar Rp 10,2 triliun, pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan sebesar Rp 31,9 triliun, transportasi ramah lingkungan sebesar Rp 3,5 triliun.
Hingga saat ini BNI terus mengembangkan ekspansi kredit untuk pembiayaan berkelanjutan atau Kriteria Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB). Pencapaian pada posisi September, pembiayaan KKUB telah mencapai nilai sebesar Rp 187,5 triliun atau mencapai porsi 25,9% dari total kredit BNI.
Ini termasuk pinjaman kepada Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL)/pembiayaan hijau sebesar Rp 70,9 triliun atau mencapai 9,8% dari total kredit BNI.
"Sebagai bagian dalam upaya mendorong transisi energi, BNI juga senantiasa memberikan dukungan kepada debitur untuk melaksanakan upaya transisi, melalui pemberian SLL yang pada bulan September 2024 mencapai Rp 5,3 triliun," katanya.
Baca Juga: Bank Digital Beberkan Rencana Bisnisnya untuk Tahun 2025
Di sisi lain, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon), sebagai bagian dari Ekosistem MUFG, senantiasa mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan secara berkelanjutan. Dalam mendukung inistiatif tersebut, Danamon secara konsisten menerapkan langkah-langkah konkrit dalam mengimplementasikan prinsip ESG.
"Salah satu inisiatif kami adalah berkolaborasi dengan Adira Finance untuk menyalurkan kredit bagi transportasi ramah lingkungan," ujar Herry Hykmanto, Direktur Syariah dan Sustainability Finance Bank Danamon.
Sampai dengan kuartal III 2024, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance telah berhasil menyalurkan kredit untuk kendaraan berbasis listrik sebesar Rp 290 miliar. Selain itu, pihaknya juga akan terus memperkuat dukungan terhadap penyaluran kredit hijau di sektor energi terbarukan, dengan fokus pada pembiayaan disektor ritel, korporasi, dan komunitas.
Baca Juga: Sejumlah Bank Digital Beberkan Rencana Bisnis Bank untuk Tahun 2025
Melalui langkah-langkah ini, pihaknya berharap dapat terus mendukung transisi ke sumber daya energi yang lebih ramah lingkungan.
Hingga akhir tahun ini Bank Danamon pun memproyeksikan kenaikan sebesar sekitar 2% pada portfolio sustainable finance dari total pembiayaan sustainable finance secara tahunan.
"Bank juga menargetkan kenaikan secara proporsional untuk tahun depan, selaras dengan strategi bisnis Bank dan perkembangan ekonomi secara nasional," katanya.
Herry menjelaskan, pertumbuhan pembiayaan KKUB Danamon didorong oleh pembiayaan pada aktivitas usaha yang berhubungan dengan kategori energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, serta pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan.
Selanjutnya: KUA di Wilayah Ini Gelar Nikah Massal Gratis Selama 7 Hari, Cek Tanggalnya
Menarik Dibaca: Ayo Cek! Ini Gift Code Ojol The Game 30 Desember 2024 Terupdate
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News