Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai Juni 2017 kinerja bank kecil masih kurang begitu menggembirakan. Hal ini tercermin dari data dua kelompok bank BUKU I dan BUKU II yang mempunyai modal inti dibawah Rp 5 triliun.
Berdasarkan data OJK Juni 2017 kelompok BUKU I atau modal inti di bawah Rp 1 triliun masih mencatat penurunan laba 11,75% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 571 miliar.
Penurunan laba ini karena pendapatan bunga bersih turun 32,71% yoy. Sedangkan kredit juga turun 32,9% yoy menjadi Rp 49,7 triliun.
Kualitas kredit atau kredit bermasalah (non performing loan atau NPL) dari kelompok BUKU ini sebesar 2,55% atau naik 31 basis poin (bps) secara yoy.
Sedangkan BUKU II atau modal inti antara Rp 1 triliun sampai Rp 5 triliun yang juga mencatat kinerja yang tidak berbeda jauh.
Tercatat kelompok bank BUKU II mencatat penurunan laba sebesar 11,17% yoy menjadi Rp 5,3 triliun. Penurunan laba ini karena pendapatan bunga bersih turun 4,6% yoy.
Penurunan pendapatan bunga bersih ini karena kredit pada kelompok bank BUKU II turu 6,3% yoy menjadi Rp 520 triliun.
Kualitas kredit atau NPL dari kelompok BUKU ini sebesar 3,65 % atau naik 5,4bps secara yoy.
Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina Perdana bilang dengan kondisi ekonomi saat ini masih susah diproyeksi sampai akhir tahun kredit bisa tumbuh atau tidak.
"Kami terus berupaya menumbuhkan kredit dengan ekstra hati-hati," kata Edy kepada KONTAN, Senin (11/9).
Ferry Koswara, Direktur Bank of India bilang pada tahun ini bank masih melakukan konsolidasi internal. "Kredit belum tumbuh signifikan," kata Ferry kepada KONTAN, Senin (11/9).
Pada semester 2 2017 ini Bank of India bilang sedang mempersiapkan rights issue ketiga.
Salah satu bank kecil dengan pertumbuhan cukup bagus yaitu Bank Dinar. Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar bilang sampai akhir tahun diproyeksi kredit tumbuh 7,6% yoy.
"Seiring dengan kenaikan kredit aset juga diproyeksi tumbuh 7,8% yoy," kata Hendra Lie kepada KONTAN, Senin (11/9).
Namun Hendra mengakui bahwa kredit Agustus 2017 memang agak melambat. Saat ini Bank Dinar tetap fokus ke segmen perdagangan dan UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News