kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.323   -108,00   -0,66%
  • IDX 7.172   29,25   0,41%
  • KOMPAS100 1.044   3,32   0,32%
  • LQ45 815   2,71   0,33%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   2,37   0,56%
  • IDXHIDIV20 506   2,68   0,53%
  • IDX80 117   0,35   0,30%
  • IDXV30 119   0,07   0,06%
  • IDXQ30 139   0,29   0,21%

Setengah dari dana go public IBF buat bayar utang


Kamis, 06 November 2014 / 15:08 WIB
Setengah dari dana go public IBF buat bayar utang
ILUSTRASI. Tak banyak yang tahu ternyata ada beberapa jenis tidur siang dengan beragam durasi serta manfaatnya masing-masing.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Selain untuk memperoleh modal kerja, aksi PT Indra Baruprana Finance (IBF) melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) ternyata juga untuk membayar utang usaha ke kreditur grup dan non grup. Masing-masing penggunaan dananya sebesar fifty-fifty.

Direktur Utama IBF Jap Hartono mengatakan, pihaknya membutuhkan tambahan modal kerja untuk aktivitas usaha pembiayaan alat berat. Rencananya, dana yang diperoleh dari aksi go public akan digunakan untuk modal kerja pembiayaan tahun ini dan tahun depan.

Hingga akhir tahun nanti, perseroan menargetkan menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 1,1 triliun. Sampai kuartal ketiga tahun ini, perseroan tercatat telah menyalurkan pembiayaan sebanyak 76% dari target atau sekitar Rp 850 miliar. Pembiayaan itu mengalir antara lain ke sektor tambang 49%.

“Kami juga merencanakan menggunakan dana IPO sekitar 50% untuk pembayaran utang usaha atau utang dagang kepada kreditur grup maupun non grup,” ujarnya tanpa merinci jumlah utang dagang perseroan ditemui usai Due Diligence Meeting & Public Expose IBF, Kamis (6/11).

Namun, berdasarkan prospektus singkat perseroan di media massa, total liabilitasnya mencapai Rp 2,145 triliun. Sebanyak Rp 343 miliar di antaranya adalah utang usaha, terdiri dari Rp 211 utang usaha dengan pihak berelasi dan Rp 132 miliar merupakan utang usaha dengan pihak ketiga. Jumlah itu belum termasuk dengan utang lain-lain.

IBF merupakan perusahaan pembiayaan yang menawarkan solusi pembiayaan sesuai dengan kebutuhan pendanaan investasi maupun modal kerja nasabah. Perusahaan yang akan go public ini dimiliki oleh PT Intraco Penta Tbk sebanyak 79,72% saham, PT Inta Trading 10,57%, Phillip Asia Pacific Opportunity Fund Ltd 9,70% dan Koperasi Karyawan INTA 0,01%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×