kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.471.000   2.000   0,14%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Stagnan, Kredit Perbankan Tumbuh 8,99% Hingga Oktober 2023


Jumat, 24 November 2023 / 07:38 WIB
Stagnan, Kredit Perbankan Tumbuh 8,99% Hingga Oktober 2023
ILUSTRASI. BI mencatat pertumbuhan kredit perbankan di Oktober 2023 mencapai 8,99% secara tahunan.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, pertumbuhan kredit perbankan di Oktober 2023 mencapai 8,99% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan tersebut cenderung stagnan dari bulan sebelumnya yang tumbuh 8,96% YoY.

Gubernur BI Perry Warjiyo bilang pertumbuhan tersebut didukung oleh peningkatan permintaan pembiayaan. Itu sejalan dengan kinerja korporasi dan konsumsi rumah tangga yang terjaga. 

"Secara sektoral, pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh sektor jasa sosial, jasa dunia usaha, dan pertambangan," ujar Perry.

Sementara itu, Perry bilang pembiayaan syariah juga terus meningkat mencapai 14,68% YoY pada Oktober 2023. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit mencapai 8,36% YoY, antara lain didukung oleh penyaluran KUR. 

Baca Juga: Laju Penghimpunan DPK Perbankan Semakin Melambat, Hanya Tumbuh 3,4% Per Oktober

Ke depan, Perry bilang pihaknya akan terus mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan dan memperkuat sinergi dengan Pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, terutama pada sektor-sektor prioritas, inklusi, dan ekonomi hijau. 

Dengan memperhatikan perkembangan tersebut, ia optimistis pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2023 diprakirakan tetap di kisaran 9%-11%. 

Perry juga menyebutkan risiko kredit masih terkendali. Itu tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang rendah yakni sebesar 2,43% secara bruto dan 0,77% secara neto. 

"Hasil stress-test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan yang tetap kuat dalam menghadapi tekanan global," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×