kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tax amnesty, perbankan siapkan task force


Minggu, 17 Juli 2016 / 20:18 WIB
Tax amnesty, perbankan siapkan task force


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Beberapa bank telah melakukan persiapan sumber daya manusia dan sinergi anak usaha untuk memulai program Tax Amnesty. Sebagai contoh, Bank BUMN mengaku telah membentuk task force yang akan melakukan sosialisasi dan edukasi ke pelaku industri mengenai bagaimana program pengampunan pajak ini dijalankan.

Selain itu, beberapa bank juga sudah melakukan sinergi dengan perusahaan aset manajemen atau manajemen investasi yang dimiliki untuk memproses dana tax amnesty yang masuk.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, industri keuangan nasional sudah melakukan persiapan berupa pelatihan petugas untuk melakukan sosialisasi. Muliaman mengatakan, dengan persiapan yang matang ini diharapkan program tax amnesty yang akan dimulai Senin, (17/7) akan berhasil.

“Dengan masuknya dana repatriasi akan memperkuat industri keuangan nasional sehingga likuiditas menjadi meningkat. Selain itu, dengan naiknya likuiditas diharapkan suku bunga akan mengalami penurunan,” ujar Muliaman, Jumat malam, (15/7).

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, kementerian akan melakukan sinergi antara bank BUMN dengan perusahaan investasi milik pemerintah. Rini mengatakan, untuk Bank Mandiri, nantinya akan disinergikan dengan Mandiri Manajemen Investasi, Bank BNI nantinya akan dipasangkan dengan BNI Aset Manajemen. “Selain itu, BRI juga akan dipasangkan dengan Danareksa dan BTN akan dipasangkan dengan Bahana Asset Manajement,” ujar Rini, Jumat malam, (15/7).

Rini mengatakan, nantinya pada awal dimulainya program tax amnesty tahap pertama yaitu pada Senin, (17/7), diharapkan tim khusus dari bank BUMN berupa help desk dan head line bisa melakukan komunikasi dengan nasabah. Nantinya helpdesk masing-masing bank BUMN akan disambungkan dengan perusahaan aset manajemen.

Selain itu, Rini mengatakan, BTN, nantinya akan mengeluarkan instrumen investasi sebesar Rp 10 triliun. Instrumen ini nantinya dalam bentuk efek beragun aset, sekuritisasi KPR dan DIRE alias Dana Investasi Real Estate.

Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan selain instrumen investasi tersebut, tahun ini bank berkode BBTN ini mengaku akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 5 triliun sampai Rp 10 triliun. “Dalam jangka panjang kami akan mengeluarkan obligasi sebesar Rp 20 triliun sampai Rp 30 triliun,” ujar Maryono menjawab pertanyaan KONTAN, Jumat (15/7) malam.

Selain itu, menurut Maryono, BTN juga akan menyiapkan produk deposito yang sesuai dengan keinginan pasar. Dari sisi jaringan, menurut Maryono, BTN akan menyiapkan semua outlet prioritas untuk menjaring investor baik dalam negeri maupun luar negeri. Dalam jangka panjang Maryono memprediksi dengan adanya limpahan dana tax amnesty ini, suku bunga kredit dan NPL akan mengalami tren penurunan.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan potensi dana yang akan ditampung bank berkode BMRI ini dengan adanya tax amnesty bisa mencapai 30% dari total ribuan triliun dana nasabah di luar negeri.

Untuk menampung dana tax amnesty ini, Tiko sapaan akrab Kartika mengatakan, akan melakukan sinergi dengan anak usaha yaitu Mandiri Manajemen Investasi dan Mandiri Sekuritas.

“Kami akan tawarkan obligasi, MTN, Reksa Dana Penyertaan Terbatas, beberapa produk valas, deposit swap dan obligasi dollar, jadi kami fokus ke keragaman investasi agar pemilik dana mudah memilih untuk menempatkan dananya,” ujar Tiko, menjawab pertanyaan KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×