kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tunggu OJK, proses akuisisi Bank Permata oleh Bangkok Bank akan rampung kuartal III


Rabu, 19 Februari 2020 / 19:04 WIB
Tunggu OJK, proses akuisisi Bank Permata oleh Bangkok Bank akan rampung kuartal III
ILUSTRASI. penandatanganan MoU akuisisi saham Bank Permata oleh Bangkok Bank.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

Namun, kesepakatan itu masih terganjal aturan OJK tentang batas maksimum kepemilikan saham bank umum yang diatur dalam POJK Nomor 56/POJK.03/2016. Nah, di aturan ini lembaga keuangan yang ingin mencaplok sebuah bank hanya diperkenankan memiliki 40% saham.

Merujuk artikel KONTAN (16/1) lalu OJK sempat mengisyaratkan Bangkok Bank bisa membeli satu bank lagi dan digabung (merger) dengan Bank Permata untuk memenuhi aturan tersebut. Namun, akuisisi bank bukan cara satu-satunya untuk memenuhi aturan OJK, Bangkok Bank sejatinya diperkenankan mengalihkan aset cabangnya di Indonesia ke Bank Permata.

Sebagai tambahan informasi, dari sisi kinerja per akhir 2019 terbilang positif, tercermin dari laba bersih yang naik 65% secara tahunan menjadi Rp 1,5 triliun. 
Sekaligus, NPL perseroan juga melandai dari 4,4% pada 2018 menjadi 2,8% tahun lalu. Laba tersebut mayoritas ditopang dari kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 5,6% dan pendapatan operasional yang tumbuh 24,3% yoy.

Baca Juga: Usai caplok bank permata, Bangkok Bank berpotensi incar bank lagi

Di samping itu, biaya operasional perseroan ikut membaik dengan rasio efisiensi BOPO tercatat turun menjadi 87% pada 2019 dibandingkan sebelumnya 93,4%.

Dari sisi fungsi intermediasi, perseroan membukukan pertumbuhan kredit sebesar 8,5% yoy. Kredit ditopang wholesale banking, retail banking, terutama Kredit Tanpa Agunan (KTA) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×