kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

AAUI optimistis hingga akhir tahun asuransi umum bakal tumbuh di atas 10%


Senin, 08 Oktober 2018 / 16:56 WIB
AAUI optimistis hingga akhir tahun asuransi umum bakal tumbuh di atas 10%
ILUSTRASI. Deretan gedung perkantoran di Jakarta


Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode Agustus 2018 menunjukkan, industri asuransi umum mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 44,45 triliun, atau naik 10,9% dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp 40,06 triliun. Dengan pencapaian ini, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) makin optimistis hingga akhir tahun nanti, industri asuransi umum bakal mencatatkan pertumbuhan di atas 10%.

Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe mengatakan, angka pertumbuhan ini telah diproyeksikan bahkan sejak awal tahun 2018.

“AAUI dari awal 2018 sudah memberikan proyeksi total pendapatan premi asuransi umum di akhir tahun 2018 tumbuh 10% dari tahun 2017. Jika akhir tahun 2017 lalu mencatatkan total premi asuransi umum Rp 63 triliun, maka di akhir tahun 2018 diprediksi tumbuh menjadi Rp 70 triliun,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (8/10).

Dody menambahkan, bertumbuhnya pendapatan premi asuransi umum ditopang oleh besarnya kontribusi produk asuransi di bidang properti dan kendaraan bermotor.

“Lini bisnis asuransi properti dan asuransi kendaraan bermotor adalah kontributor terbesar. Kedua lini bisnis tersebut dapat mencapai 60% dari total premi asuransi umum,” jelasnya.

Sedangkan lini asuransi penerbangan dan satelit menjadi yang terkecil kontribusinya berkisar 2% dari total premi asuransi umum. Ada pula lini asuransi energi dengan kontribusi sekitar 3% dari total premi asuransi umum.

“Hanya 2% kontribusi asuransi penerbangan dan satelit. Karena obyek pertanggungannya tidak banyak. Bahkan Satelit cuma satu, dalam setahun dan bukan renewable. Lini asuransi energi hanya sekitar 3% dan itupun masih tergantung aktifitas migas yang melihat kondisi harga minyak dunia, karena aktivitas migas memerlukan biaya tinggi,” jelasnya.

Menurutnya, dengan melihat pertumbuhan ekonomi yang membaik di semester I-2018, AAUI optimistis pertumbuhan asuransi di semester II-2018 akan membaik. Ia juga mencontohkan potensi meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap risiko-risiko yang mungkin terjadi dapat mendorong masyarakat untuk mengampil langkah terproteksi asuransi.

“Kebutuhan akan asuransi biasanya naik kalau banyak terjadi risiko. Dengan adanya bencana alam belakangan ini AAUI justru mendorong masyarakat terproteksi asuransi. Dengan demikian lini bisnis asuransi yang meng-cover risiko bencana akan tumbuh,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×