kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank mematangkan layanan tanpa kantor


Kamis, 05 Desember 2013 / 07:45 WIB
Bank mematangkan layanan tanpa kantor
ILUSTRASI. Pabrik?PT Colorpak Indonesia Tbk.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Meski proyek percontohan layanan bank tanpa kantor alias branchless banking sudah rampung akhir November lalu, Bank Indonesia hingga kini belum jua menerbitkan aturan tentang layanan yang kini disebut mobile payment services (MPS) itu. Meski begitu, bank peserta pilot project telah bersiap mematangkan layanan MPS. 

Bank CIMB Niaga, misalnya, sudah mematangkan produk MPS yang diberi nama Rekening Ponsel. Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid menyatakan, rekening ponsel merupakan solusi bagi masyarakat yang kesulitan mengakses kantor cabang bank. Tidak hanya melayani transfer antar rekening bank, melalui Rekening Ponsel masyarakat bisa melakukan transfer uang ke nomor telepon yang dituju.

Jumlah pengguna rekening ponsel saat ini mencapai 300.000 orang. Dari jumlah tersebut, CIMB Niaga mencatat sekitar 10 juta transfer uang per bulan.

Menurut Arwin, Rekening Ponsel akan mengandalkan agen MPS sebagai perantara. Rencananya, layanan Rekening Ponsel bagi agen akan dirilis pertengahan Desember ini. "Semua sudah siap, tinggal meluncur saja," kata Arwin

Tak mau ketinggalan, Bank Mandiri juga akan meluncurkan layanan e-cash secara resmi pada awal 2014. Hery Gunardi, Direktur Mikro dan Ritel Banking Bank Mandiri, mengatakan e-cash merupakan layanan Bank Mandiri untuk menjangkau semua kalangan masyarakat, khususnya masyarakat yang belum bisa mengakses bank. Layanan ini juga ditujukan untuk mengurangi penggunaan uang tunai.

E-cash sejatinya sudah dirilis sejak Oktober lalu. Saat ini, jumlah pengguna e-cash mencapai 25.000 orang. Layanan e-cash juga sudah menggandeng 10 merchant. Akhir tahun ini, Bank Mandiri menargetkan pengguna e-cash mencapai 50.000 orang. "Jika sudah berjalan, diperkirakan jumlah pengguna bisa mencapai  1 juta orang," katanya.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga siap mengembangkan layanan MPS. Bank pelat merah yang fokus menyasar sektor mikro ini memiliki produk MPS yang disebut T-Bank dan telah diluncurkan sejak Juni lalu. Sulaiman, Direktur BRI, mengatakan layanan T-Bank sudah berhasil merangkul 12 agen dengan jumlah rekening pengguna sebanyak 7.000 rekening.

Menurut Sulaiman, layanan MPS akan mengoptimalkan layanan outlet BRI yang tersebar di pelbagai daerah. Dengan begitu, layanan BRI akan semakin menjangkau masyarakat yang selama ini belum tersentuh. Namun, "Perlu keterlibatan agen BRI baik nasabah BRI maupun merchant yang menjalin kerjasama," kata Sulaiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×