kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Mumalat tunda penjualan saham


Senin, 18 Juli 2011 / 19:57 WIB
Bank Mumalat tunda penjualan saham
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) Djonny Saksono


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Rencana pelepasan saham Bank Muamalat belum akan terealisasi tahun ini. Pemegang saham Bank Muamalat memutuskan untuk menunda proses pelepasan saham tersebut, dan akan dilanjutkan tahun depan. Padahal, proses tersebut telah memasuki penawaran tahap ketiga.

Ada sederet alasan yang menyebabkan pemegang saham menunda pelepasan saham tersebut. Salah satunya, terkait aturan kepemilikan saham mayoritas yang akan diluncurkan Bank Indonesia (BI) awal kuartal empat tahun ini. Aturan tersebut menjadi salah satu pertimbangan bagi calon investor yang ingin mencaplok saham bank syariah pertama di Indonesia tersebut.

Sekedar informasi, Bank Muamalat berencana melepas total 67% sahamnya. "Katakanlah ada calon investor yang mampu membeli Muamalat dengan
harga yang kami tawarkan, tetapi ada aturan pembatasan yang akan ditetapkan tahun ini, jadi itu juga menjadi pertimbangan calon investor," kata Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin, Jakarta, senin (18/7).

Sebelumnya Gubernur BI Darmin Nasution pernah menyinggung aturan tentang pembatasan saham mayoritas akan ditetapkan dengan angka dibawah 50%. Karena itulah, hingga kini belum ada kesepakatan antara calon investor dan pemegang saham Bank Muamalat.

Selain itu, masalah harga juga menjadi salah satu penyebab saham Bank Muamalat belum laku. Beberapa calon investor menilai harga yang ditawarkan Bank Muamalat terlalu mahal. Arviyan bilang, pemegang saham menawarkan harga US$ 500 juta untuk total 67% saham yang akan dilepas. Harga yang ditetapkan tersebut pada Price to Book Value (PBV) 3,2 kali.

"Book value kami per Desember 2010 sekitar Rp 2 triliun. Jadi Rp 2 triliun dikalikan tiga hasilnya Rp 6 triliun. Saham yang ingin dilepas sekitar 2/3 dari total saham. Jadi 2/3 dari Rp 6 triliun itu sekitar Rp 4 triliun atau sama dengan US$ 500 juta," papar Arviyan.

Nilai saham itu dinilainya wajar. Sebab, kinerja Bank Muamalat tumbuh tinggi dengan total aset Bank Muamalat saat ini sekitar Rp 24 triliun dibandingkan akhir Desember 2010 yang sekitar Rp 17 triliun. Dengan harga tersebut, banyak calon investor yang gugur pada saat penawaran.

Kendati demikian, ada calon investor yang tawarannya mendekati harga saham yang ditawarkan pemegang saham Bank Muamalat. Tawaran yang datang tersebut di atas US$400 juta. Namun, Arviyan enggan menyebut nama calon investor tersebut.

Sebelumnya, ada delapan calon investor yang tertarik, diantaranya Bank Mandiri, Bank Permata, Qatar Islamic Bank, Standard Chartered Plc, Saratoga, Para Grup, ING Barings, serta Overseas Chinese Banking Corp. Memasuki penawaran ketiga, para investor lokal menyatakan mundur, seperti Bank Permata, Bank Mandiri dan Para Grup.

Kendati ditunda, namun pemegang saham Bank Muamalat belum memutuskan menurunkan harga yang ditawarkan. "Tergantung kesepakatan pemegang saham," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×