kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Syariah Indonesia dibentuk, ini kata PBNU


Jumat, 18 Desember 2020 / 13:40 WIB
Bank Syariah Indonesia dibentuk, ini kata PBNU
ILUSTRASI. Bank Syariah Indonesia, ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung penuh merger tiga bank syariah BUMN menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Merger itu dinilai positif karena Indonesia membutuhkan kehadiran bank syariah yang kuat untuk menghadapi pertumbuhan ekonomi syariah global yang semakin menggeliat. 

Ketua PBNU Marsudi Syuhud mengatakan ada beberapa alasan mengapa Bank Syariah Indonesia pelu didukung. Pertama, bank hasil merger dinilai bisa memberi manfaat besar bagi publik karena memiliki modal dan aset yang besar. 

Kedua, penggabungan tiga bank itu akan menciptakan efisiensi bagi bank-bank yang terlibat serta secara khusus di industri perbankan syariah. “Kemudian, dengan kekuatannya yang besar maka diharapkan persebaran Bank Syariah Indonesia merata. Keberadaannya yang tersebar di berbagai daerah membuat manfaat bank ini bisa dirasakan oleh umat,” kata Marsudi Syuhud dalam keterangan resminya, Jumat (18/12).

Baca Juga: OJK ungkap adanya ketimpangan finansial hingga US$ 165 miliar di Indonesia

PBNU berharap Bank Syariah Indonesia bisa menjawab segala kritikan dan nada pesimis yang dialamatkan kepada mereka. Bank ini juga diharapkan bisa memiliki fokus serta rencana bisnis yang jelas ke depannya sehingga harus segera ditentukan apakah akan fokus di korporasi atau nasabah ritel.

Marsudi menambahkan, Bank Syariah Indonesia harus bisa memiliki fasilitas serta layanan dan produk bertaraf internasional. Hal ini diperlukan agar Bank Syariah Indonesia betul-betul menarik di mata masyarakat dan pasar, serta menjadi solusi bagi nasabah nasional serta global yang membutuhkan berbagai layanan keuangan syariah.

“Tidak boleh kalah dengan fasilitas bank konvensional baik dari segi IT atau layanan internasional. Kan macam-macam itu layanannya, produk-produknya harus lebih menarik dan bisa diterima oleh kebutuhan pasar. Masih banyak produk baru yang bisa dikembangkan oleh Bank Syariah Indonesia pasca merger sehingga bisa menopang model-model transaksi syariah baik nasional atau internasional,” katanya.

Dia menyarankan agar Bank Syariah Indonesia bisa segera meniti kerjasama dengan pemain industri keuangan dan finansial global, untuk memaksimalkan peluang-peluang di pasar keuangan internasional.

Marsudi berpesan agar Bank Syariah Indonesia tidak gegabah ketika hendak mengambil kebijakan yang terkait Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan. “Kalau ada rasionalisasi SDM, saya harap dengan kajian yang mendalam sehingga sisi mana yang harus dirasionalkan dan diperlukan. Jangan memberatkan dan jangan sampai tidak adil atas human resource yang ada,” katanya.

Baca Juga: Kolaborasi dengan KB Kookmin Bank, Bukopin gencar lakukan diversifikasi produk

Ketua PBNU Robikin Emhas juga menilai kehadiran bank syariah yang kuat diperlukan Indonesia. Jika tak ada aral kendala, Bank Syariah Indonesia akan efektif beroperasi per 1 Februari 2021. “Saya kira bagus merger bank syariah BUMN ini. Bank syariah yang kuat sangat dibutuhkan di tengah makin bergairahnya pertumbuhan ekonomi syariah di berbagai negara, termasuk di Indonesia,” ujarnya.

Bank syariah hasil merger ini digadang memiliki aset total Rp 214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Jumlah tersebut menempatkan bank hasil merger masuk daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.

Bank Syariah Indonesia akan melayani seluruh segmen masyarakat dan nasabah, mulai dari kelompok ritel, UMKM, wholesale, dan investor global. Untuk menjangkau pendanaan dan melayani investor global, Bank Syariah Indonesia berencana memiliki kantor representasi di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), setelah beroperasi nanti.

Selanjutnya: Bank Syariah Indonesia akan terus layani dan kembangkan UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×