kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

BI: Dana di uang elektronik jangan untuk kredit


Jumat, 22 September 2017 / 14:48 WIB
BI: Dana di uang elektronik jangan untuk kredit


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa dana yang mengendap di uang elektronik (u-nik) tidak boleh digunakan bank untuk penyaluran kredit.

Punky Purnomo Wibowo, Direktur Program Elektronifikasi dan Inklusi Keuangan BI mengatakan, dana mengendap di uang elektronik masuk dalam kewajiban segera. "Walaupun masuk ke balance sheet bank, namun masuk kewajiban segera sehingga sebaiknya tidak digunakan bank untuk penyaluran kredit," kata Punky ketika ditemui di kompleks BI setelah sholat Jumat, (22/9).

Pernyataan ini sebagai jawaban masyarakat terkait apakah dana mengendap di uang elektronik bisa diputar bank untuk menyalurkan kredit. Menurut Punky, tujuan awal dibentuknya uang elektronik adalah untuk memudahkan transaksi pembayaran masyarakat.

Selain itu, pengguna uang elektronik yang sudah terdaftar juga memudahkan bank mencatat data nasabah untuk keperluan bisnis lain seperti kredit.

Seperti diketahui, limit maksimal jumlah uang di uang elektronik jika terdaftar adalah Rp 10 juta. Sedangkan untuk uang elektronik yang belum terdaftar limitnya lebih kecil yaitu Rp 1 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×