Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia diprediksi bakal menaikkan suku bunga acuannya kembali dalam rapat dewan gubernur (DRG) pekan depan. Bankir pun menyiapkan strategi bisnis dalam menghadapi kenaikan BI Rate, termasuk Bank Mayora.
Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij mengatakan mengatakan bila suku bunga acuan kembali naik maka Bank Buku II akan menyesuaikan bunga kredit pinjaman maupun bunga deposito.
"Sejak kenaikan suku bunga acuan yang lalu, kami sudah menyesuaikan untuk bunga dana pihak ketiga (DPK) dan suku pinjaman. Namun kenaikan suku bunga pinjaman akan lambat dibandingkan suku bunga DPK, sebab tidak berlaku sekarang namun beberapa bulan kemudian," ujar Irfanto kepada Kontan.co.id Senin (25/6).
Ambil contoh pada RDG bulan Mei lalu, Irfanto bilang Bank Mayora telah menaikan suku bunga pinjaman 2 basis poin (bps)- 50 bps. Bila, RDG mendatang Bank Sentral kembali menaikan suku bunga acuan, Bank Mayora akan menyesuakan kenaikan suku bunga DPK maupun suku bunga pinjaman.
"Kenaikan bunga DPK akan kita lihat berdasarkan kebutuhan likuiditas. Misalnya di pasar dengan kenaikan BI Rate menyebabkan kenaikan suku bunga deposito dan menaikan cost, maka kita akan susaikan dengan suku bunga pinjaman," jelas Irfanto.
Namun saat ini, kondisi likuiditas di Bank Mayora masih terjaga. Irfanto bilang bila kenaikan suku bunga acuan nanti mempengarugi terhadap pinjaman yang telah tersalurkan atau existing loan, maka Bank Mayora akan menaikan suku bunga Bank Mayora.
"Pada kenaikan BI Rate pertama tahun ini, Mayora tidak menaikan suku bunga DPK. Namun pada kenaikan kedua, DPK kami naikan 25 bps. Akibatnya pada sisi pinjaman kita sesuaikan dengan pertimbangan seberapa dampak kenaikan bunga DPK, setelah dihitung kita naikan antara 25 bps-50 basis poin," jelas Irfanto.
Bila kebijakan ini kembali diterapkan usai RDG mendatang, maka bunga bersih atau net interest margin (NIM) Bank Mayora akan tergerus. Namun Irfanto belum bisa memprediksi berapa persen penurunan NIM Bank Mayora. Pada Mei 2018 NIM Bank Mayora di angka 5%.
Kenaikan suku bunga bank, juga akan berdampak pada rasio kredit bermasalah (NPL). Oleh sebab itu, pasca kenaikan suku bunga, Bank Mayora akan mempertahankan NPL di atas industri perbankan hingga akhir tahun. Irfanto memprediksi NPL bank buku II pada akhir tahun pada kisaran 2,7%- 2,8%.
"Bicara sampai akhir tahun, saya maunya secara industri di bawah Industri. Bila di 2017, NPL kita di atas NPL industri. Perkiraan saya 2018, NPL industri ada di 2,7% atau 2,8%. Targetnya kita akan di bawah industri sedikit atau mendekati angka ini hingga akhir tahun," tutup Irfanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News