Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyampaikan penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) menjadi 5,50% tak langsung berdampak terhadap bunga kredit perusahaan. Sebab, Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyebut penentuan bunga kredit ditentukan berdasarkan tingkat risiko dari masing-masing calon nasabah.
"Dengan demikian, rate-nya akan berbeda-beda," ujarnya kepada Kontan, Senin (2/6).
Ristiawan menambahkan CNAF menerapkan metode risk based pricing dalam penentuan rate kepada nasabah serta application score. Dengan demikian, acceptance criteria calon nasabah dipengaruhi oleh hasil scoring nasabah itu sendiri.
"Upaya itu diterapkan CNAF untuk menjaga kesehatan portofolio perusahaan," tuturnya.
Baca Juga: Per Maret 2025, CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Jaga Cost of Fund di Level 6,7%
Meskipun demikian, Ristiawan menyabut baik penurunan suku bunga BI. Hal itu diharapkan dapat menjadi stimulus positif untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Lebih lanjut, Ristiawan mengatakan selama ini, CNAF konsisten memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dengan memberikan margin pembiayaan berbasis risk based pricing tanpa harus dipengaruhi oleh suku bunga pendanaan.
Bahkan, jika dilihat kondisi saat ini seiring dengan BI rate yang telah turun, dia menyebut suku bunga pendanaan dari perbankan masih belum turun secara signifikan karena ketatnya likuiditas perbankan.
Baca Juga: Kuartal I-2025, CIMB Niaga Auto Finance Catat Pembiayaan Modal Kerja Rp 203,92 Miliar
"Namun, CNAF konsisten untuk melakukan diversifikasi sumber pendanaan baik melalui joint financing, pendanaan perbankan, maupun dari pasar modal," ucapnya.
Sementara itu, hingga Mei 2025, Ristiawan mengatakan porsi pendanaan CNAF dari perbankan sebesar Rp 7 triliun dalam bentuk bilateral loan. (*)
Selanjutnya: Luhut Soroti Impor Bawang Putih US$ 177 Juta: Dulu Kita Pernah Swasembada
Menarik Dibaca: Pasar Saham dan Obligasi Hancur, Robert Kiyosaki Bilang Orang Rame-Rame Beli Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News