kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dapen tambah porsi obligasi pemerintah


Jumat, 14 Agustus 2015 / 07:43 WIB
Dapen tambah porsi obligasi pemerintah


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga saham dan obligasi yang terus turun membuat dana pensiun kembali menyusun portofolio. Ini agar kinerjanya tidak makin tergerus.

Dana Pensiun (Dapen) Pertamina semisal. Perusahaan ini berencana mengalihkan keranjang investasinya dari obligasi korporasi termasuk medium term notes (MTN) ke obligasi pemerintah. Rencananya, ini direalisasikan dalam tiga bulan ke depan. 

Helmi Kamal Lubis, Direktur Utama Dapen Pertamina menyebut, sejatinya, komposisi penempatan dana kelolaan tidak berubah. Yakni saham 29,55%, obligasi sebesar 29,16%, tanah dan bangunan 11,9%, deposito berjangka 3,86% dan penempatan langsung pada saham 3,34%. Kemudian deposito on call 1,33%. Reksadana dan sukuk masing-masing kurang dari 0,5%. Dapen Pertamina secara total mengelola Rp 9,82 triliun.

Perubahan hanya terjadi pada aset dalam obligasi, akan lebih banyak obligasi pemerintah. Kepemilikan obligasi korporasi akan dijual dan diganti dengan obligasi pemerintah. "Porsinya (obligasi swasta) kecil. Ke depan kami tidak akan ambil risiko dengan membeli obligasi swasta. Sebab, obligasi swasta tidak likuid dan susah untuk dijual. Sementara pensiunan butuh uang, tidak peduli dalam kondisi pasar modal seperti apa," kata Helmi, Kamis (13/8).

Dapen Pertamina menimbang untuk membeli produk derivatif Indonesia Government Bond Futures (IGBF) dalam rangka pengembangan pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang menjadi bagian dari relaksasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk stimulus perekonomian dalam negeri.

Helmi menghitung, kupon obligasi derivatif ini 14%. Kupon ini dianggap cukup mendapatkan selisih atau untung dari biaya yang dikeluarkan. Selama ini Dapen Pertamina mengincar obligasi dengan kupon berkisar 10%.

Hati-hati

Langkah yang sama juga akan dilakukan Dapen BRI. Direktur Utama Dapen BRI, Mudjiharno mengatakan, pihaknya bakal memperbesar porsi obligasi pemerintah dan BUMN dalam komposisi aset mereka. Hingga Juni 2015, dana kelolaan investasi Dapen BRI mencapai Rp 13,07 triliun dengan hasil investasi Rp 858 miliar.

"Dapen hati-hati membeli obligasi swasta, jangan tergiur bunga gede," ujar dia. Dari dana yang dikelola oleh Dapen BRI, porsi investasi saham paling besar yakni Rp 3 triliun, obligasi Rp 2,24 triliun, SBN Rp 1,93 triliun, penempatan langsung Rp 1,28 triliun, deposito Rp 1,15 triliun, dan sisanya reksadana. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×