Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Asei Indonesia mencatatkan pertumbuhan signifikan pada pendapatan premi asuransi properti hingga Juli 2024. Peningkatan paling tinggi terjadi pada asuransi sektor manufaktur.
Kepala Divisi Klaim & Subrogasi Asei Eko Sulistyo Raharjo menyebut hingga Juli, total pendapatan premi asuransi properti perusahaan mencapai Rp 14,8 miliar.
"Nilai itu mengalami pertumbuhan sebesar 90%, jika dibandingkan periode yang sama pada 2023," ucapnya kepada Kontan, Senin (26/8).
Peningkatan itu terutama didorong oleh meningkatnya beberapa saluran distribusi yang diterapkan Asei, misalnya memperbesar kerja sama dengan broker, memperkuat kegenan, dan crossering dengan produk lainnya.
Baca Juga: Asei Catat Pendapatan Premi Marine Hull Capai Rp 8,24 Miliar pada Semester I-2024
Menurutnya peningkatan premi yang diterima Asei kebanyakan dari sektor manufaktur atau bisnis, bukan dari sektor kredit perumahan. Hanya sebagian kecil saja porsi asuransi rumah dari perbankan tertentu yang bekerja sama dengan Asei.
Eko bilang salah satu penyebab utama proporsi rumah tanpa kredit yang menggunakan asuransi properti masih relatif kecil karena masih rendahnya kesadaran di kalangan masyarakat mengenai pentingnya asuransi properti dan rendahnya literasi asuransi terhadap risiko kebakaran.
"Kebanyakan kredit perumahan berada di lingkungan perumahan bukan berarti hal itu aman dari risiko kebakaran," tuturnya.
Oleh karena itu, Eko mengatakan Asei melalui cabang-cabang terus melakukan edukasi secara mandiri maupun melalui perbankan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa risiko terhadap properti tetap ada, baik rumah tersebut masih kredit maupun tidak.
Baca Juga: Fokus Bidik Segmen Ritel, PT Asuransi Asei Icar Konstribusi Premi 20%
Terkait adanya kabar ancaman bencana alam gempa megathrust yang belakangan hangat dibicarakan, Eko menyampaikan ancaman megathrust memang telah menjadi perhatian serius. Dia bilang hal itu juga berimbas pada peningkatan minat terhadap asuransi properti, terutama dengan perluasan gempa bumi, meskipun kenaikannya belum terlalu signifikan.
"Kami mengamati adanya peningkatan kesadaran di wilayah-wilayah yang diprediksi terdampak, tetapi masih ada ruang untuk meningkatkan penetrasi asuransi di segmen tersebut," katanya.
Menyikapi itu, Eko mengatakan Asei terus melakukan edukasi baik secara langsung maupun bekerja sama dengan lembaga kegempaan dan Pools Asuransi Gempa Nasional untuk mensosialisasikan titik tertentu yang memiliki potensi gempa megathrust, serta terus mencermati riset-riset dari lembaga terkait situasi tersebut. Dia bilang pihaknya juga berkomitmen untuk menyediakan solusi proteksi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, termasuk memperkuat layanan klaim dan mitigasi risiko untuk potensi-potensi gempa megathrust tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News