Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah Muamalat sebagai satu-satunya DPLK Syariah di Indonesia, membukukan adanya peningkatan yang cukup signifikan dari jumlah investasi maupun aset pada semester I 2023.
Direktur Eksekutif DPLK Syariah Muamalat, Aznovri Kurniawan menyebutkan mencatatkan jumlah investasi hingga semester I 2023 ini mencapai Rp 1,57 triliun, naik 6,94% YoY lebih tinggi dari total industri dana pensiun.
“Penempatan investasi DPLK Syariah Muamalat dilakukan ke berbagai instrumen investasi sesuai paket yang dipilih peserta,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (13/7).
Aznovri menjelaskan paket-paket tersebut di antaranya paket A yang bertujuan menjaga nilai pokok investasi dengan pertumbuhan yang stabil, diinvestasikan di deposito Syariah dan instrumen pasar uang Syariah. Imbal hasil YtD mencapai 2,92% (setara 5,84% setahun).
Baca Juga: Sektor Dana Pensiun Tunjukkan Kinerja Gemilang Hingga Semester I 2023
Paket B, yang bertujuan menghasilkan imbal hasil dengan volatilitas rendah, diinvestasikan di instrumen pendapatan tetap Syariah dan deposito Syariah. Imbal hasil YtDmencapai 4,07% (setara 8,14% setahun).
Paket C, yang memiliki risiko fluktuasi tinggi dengan potensi pertumbuhan yang tinggi juga, diinvestasikan di deposito Syariah, reksadana Syariah, dan saham Syariah. Imbal hasil YtD mencapai 1,52% (setara 3,04% setahun).
Lebih lanjut, Aznovri menambahkan total aset DPLK Syariah Muamalat per Juni 2023 mencapai Rp 1,58 triliun atau tumbuh 7,18% YoY, lebih tinggi daripada pertumbuhan total industri.
“Di semester II-2023 ini, DPLK Syariah Muamalat menargetkan untuk melanjutkan pertumbuhan di semester I, dengan pertumbuhan yang melebihi 7% setahun,” pungkasnya.
Baca Juga: DPLK Syariah Muamalat Catat Imbal Hasil Investasi di Atas 5% per Mei 2023
Untuk diketahui, menilik data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investasi Dapen meningkat 5,44% year on year (YoY) menjadi Rp 343,42 triliun per Mei 2023, dibandingkan periode Mei tahun 2022 yang mencapai Rp 325,68 triliun.
Sementara itu, nilai aset industri Dapen juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,42% yoy menjadi Rp 355,13 triliun pada Mei 2023, dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 336,84 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News