kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.398.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Fintech GandengTangan: Likuiditas Bank yang Cukup Tebal Jadi Peluang Raih Pendanaan


Sabtu, 15 November 2025 / 06:15 WIB
Fintech GandengTangan: Likuiditas Bank yang Cukup Tebal Jadi Peluang Raih Pendanaan
ILUSTRASI. Fintech GandengTangan menilai likuiditas perbankan yang tebal menjadi peluang bagi industri meraih pendanaan.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Kreasi Anak Indonesia (GandengTangan) menilai likuiditas perbankan yang tebal menjadi peluang bagi industri meraih pendanaan, sehingga bisa lebih besar menyalurkan pembiayaan kepada borrower.

"Dengan makin tebalnya likuiditas dari bank menjadi peluang bagi industri untuk bisa bekerja sama menyalurkan pembiayaan guna membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)," ungkap Direktur Compliance GandengTangan Budi Hermawan kepada Kontan, Jumat (14/11/2025).

Seiring dengan tebalnya likuiditas perbankan, Budi menyampaikan banyak fintech lending yang sudah bekerja sama dengan bank dalam menyalurkan pembiayaan kepada borrower, termasuk UMKM.

Baca Juga: Pendanaan Fintech Lending Terbesar Berasal dari Perbankan

Meski ada peluang, Budi menerangkan bank pastinya mempunyai kriteria fintech lending mana saja yang bisa diajak bekerja sama. Setelah bank sudah melakukan pengecekan kelayakan kerja sama dengan fintech lending, dia bilang biasanya akan mudah melakukan kerja sama penyaluran dengan perbankan. 

"Hal itu juga dialami GandengTangan yang sudah mendapat kerja sama channelling dari beberapa bank, serta sudah ada penjajakan lagi pengajuan kerja sama dengan bank lain," tuturnya.

Budi mengatakan saat ini porsi pendanaan yang didapatkan GandengTangan dari perbankan mencapai 20% dari total pendanaan.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman likuiditas bank yang membaik karena adanya guyuran dana, diharapkan dapat mendorong peningkatan channeling pendanaan kepada industri fintech lending. 

Baca Juga: OJK Terus Pantau Proses Penyelesaian Likuidasi Fintech Ringan

Oleh karena itu, dia bilang OJK terus mendorong penyelenggara fintech lending untuk bekerja sama dengan lembaga jasa keuangan lainnya, termasuk perbankan.

"Diharapkan, maraknya kerja sama dengan lembaga jasa keuangan lain dapat meningkatkan akses pembiayaan fintech lending, khususnya ke sektor produktif," ucap Agusman dalam lembar jawaban RDK OJK, Selasa (11/11/2025).

Meskipun demikian, Agusman mengimbau kepada penyelenggara fintech lending agar tetap memperkuat prinsip kehati-hatian dan perlindungan konsumen dalam memberikan pembiayaan.

Asal tahu saja, porsi pendanaan dari perbankan sebesar 64% dari total outstanding pendanaan industri fintech lending per September 2025. Adapun pendanaan fintech P2P lending mencapai Rp 90,99 triliun per September 2025. 

Selanjutnya: Infinix Note 50 Pro atau OPPO A6 Pro? Ini Perbandingan Lengkapnya

Menarik Dibaca: 5 Jenis Genre Anime Paling Populer dan Rekomendasi Animenya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×