Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berupaya melanjutkan kinerja positif pada semester II 2023. Salah satunya adalah dengan menggenjot penyaluran pembiayaan.
Untuk diketahui, Bank Muamalat di semester I 2023 berhasil mencatat kenaikan laba bersih 27,05% menjadi Rp 32,65 miliar. Sementara pembiayaan tercatat tumbuh 7,8% (yoy) menjadi Rp20,4 triliun. Pertumbuhan tertinggi tercatat pada pembiayaan berbagi hasil (musyarakah) yang tumbuh 22,3% (yoy).
Direktur Utama Bank Muamalat, Indra Falatehan, menyampaikan salah satu strategi yang akan dilakukan untuk menggenjot pembiayaan adalah dengan menaikkan status seluruh Kantor Kas (KK) menjadi Kantor Cabang Pembantu (KCP) sehingga penyaluran pembiayaan semakin maksimal.
Baca Juga: Laba Bersih Bank Muamalat Melesat 27,05% di Semester I 2023
Saat ini, Bank Muamalat memiliki 235 jaringan kantor dengan rincian 80 Kantor Cabang Utama (KCU), 128 Kantor Cabang Pembantu (KCP), dan 27 Kantor Kas (KK).
Selain itu, pembiayaan Bank Muamalat akan mengandalkan segmen ritel konsumer yang merupakan bagian dari strategi business refocussing perseroan.
Sebagai informasi, Bank Muamalat telah resmi ditunjuk oleh Kementerian Keuangan sebagai Bank Penyalur Gaji (BPG) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Penunjukan ini menjadi pintu masuk untuk melakukan penjajakan penawaran pembiayaan konsumer seperti multiguna atau KPR bagi ASN.
Adapun untuk memperkuat bisnis konsumer, Bank Muamalat menginisiasi Muamalat Associate Program (MAP) yang dikhususkan untuk segmentasi tersebut.
Baca Juga: Demi Persaingan Sehat, Indonesia Butuh Bank Syariah Besar Selain BSI
Selain itu, bank yang beroperasi sejak tahun 1992 ini juga melakukan shifting dan reskilling karyawan kantor pusat Bank Muamalat menjadi Relationship Manager (RM) untuk melayani nasabah konsumer.
“Mulai tahun ini, kami fokus pada segmen ritel, terutama konsumer yang merupakan kompetensi Bank Muamalat. Strategi ini didukung oleh enterprise banking yang akan berperan sebagai entry gate,” kata Indra dalam keterangan resminya, Kamis (17/8).
Rencana Listing
Bank Muamalat berencana mencatatkan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasi ini hanya sebatas listing tanpa diikuti penawaran umum, sehingga tidak ada skema kepemilikan saham.
Sebagai informasi, Bank Muamalat telah menjadi perusahaan terbuka sejak tahun 1993 tetapi sahamnya belum tercatat di BEI.
Tujuan dari listing ini selain untuk memenuhi ketentuan regulator adalah untuk memberikan kesempatan kepada publik untuk dapat ikut memiliki saham Bank Muamalat, serta untuk menambah likuiditas efek syariah di pasar modal.
Baca Juga: Perbankan Syariah Menjaring Nasabah Lewat Penguatan Layanan Digital
“Kami berharap dengan tercatatnya saham Bank Muamalat di BEI nanti dapat turut berkontribusi dalam memperbesar dan mengembangkan pasar modal syariah di Indonesia,” pungkasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News