Reporter: Arif Ferdianto, Markus Sumartomdjon, Tim KONTAN | Editor: Wendi Setiyo
KONTAN.CO.ID - BADUNG. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus berupaya mengembangkan ekosistem ultra mikro. Ini setelah bank tersebut mulai menyatukan tiga layanan sekaligus ke dalam SenyuM alias Sentra Layanan Ultra Mikro.
Wakil Direktur BRI, Catur Budi Harto berharap, kehadiran layanan digital dari BRI diharapkan bisa membantu para pelaku usaha ultra mikro mempermudah dalam melakukan transaksi. “Saya senag melihat penataan yang ada di kawasan Pecatu,” katanya sambil melihat tenda-tenda berwarna biru yang tergambar logo BRI di Kawasan Wisata Uluwatu, Pecatu, Bali beberapa waktu lalu.
Dalam pembicaraan dengan pelaku ultra mikro setempat, Catur menyatakan BRI bersiap membantu para pebisnis ultra mikro dalam mengembangkan usahanya. Terutama sekali adalah pelaku usaha yang belum bankable.
Misalnya membantu memberikan layanan transaksi digital lewat QRIS ke para pedagang kelontong di kawasan wisata Pura Uluwatu. Lantas memberikan masukan-masukan ke Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Catu Krewo Sedana Pecatu demi pengembangan usaha.
Bumdes ini memiliki dua bidang usaha. Yakni perdagangan yang salah satunya menjadi pemasok ke toko kelontong di kawasan wisata Ulutawu Kedua adalah dalam bidang pengumpulan dan pengolahan sampah untuk kawasan Uluwatu.
Setelah mendengar informasi Bumdes tersebut bisa tumbuh dari dua sektor bidang usaha tersebut, Catur berharap kepada para pengurus untuk bisa menyebar luaskan keberhasilannya dalam mengelola Bumdes ke pihak lain. “Kami bisa membantu,” katanya.
Adapun Bumdes tersebut, menurut I Wayan Yudiasmara, Direktur Utama Bumdes Catu Kwero Sedana Pecatu tengah mengoptimalkan usaha pengumpulan dan pengolahan sampah. “Harapan kami agar sampah yang terbuang tidak lagi menumpuk,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News