kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Industri masih kontraksi, sederet bank ini catatkan pertumbuhan kredit pada bulan Mei


Rabu, 23 Juni 2021 / 19:30 WIB
Industri masih kontraksi, sederet bank ini catatkan pertumbuhan kredit pada bulan Mei
ILUSTRASI. Nasabah yang mengenakan masker mengantre dengan menjaga jarak?di?kantor cabang Bank Mandiri, Tangerang Selatan, Rabu (23/6/2021). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan masih mencatatkan kontraksi kredit 1,3% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5.512,2 triliun. Kendati demikian, sejumlah bank mampu mencatatkan kinerja positif. 

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya mampu membukukan penyaluran kredit senilai Rp 784,34 triliun pada Mei 2021. Nilai itu tumbuh 3,29% secara year on year (yoy) dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 759,33 triliun. 

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Atturidha menyatakan kontribusi utama pertumbuhan kredit tersebut berasal dari sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi. Selain itu, juga datang dari pertanian, perburuan dan kehutanan, serta konstruksi.

Baca Juga: BTN gelar akad perdana KPR subsidi untuk pegawai honorer Kementerian PUPR

“Kredit Korporasi sampai dengan Mei 2021 tumbuh sebesar 3.74% (bank only) dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya (YoY). Ke depan, pertumbuhan kredit Korporasi diharapkan berasal dari sektor-sektor yang berdasarkan hasil analisa Bank diperkirakan memiliki prospek baik,” ujar Rudi kepada KONTAN pada Rabu (23/6).

Selain itu, kredit korporasi juga akan datang dari sektor yang memiliki recovery yang relatif cepat dari dampak pandemi covid-19. Rudi memberikan contoh seperti fast-moving consumer goods (FMCG), perkebunan sawit dan CPO, serta Telekomunikasi.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank mandiri Darmawan Junaidi memproyeksi kredit bank bisa tumbuh kisaran 10% hingga 12% yoy sepanjang 2021. Guna mencapai target itu, Bank Mandiri menajamkan tiga fokus bisnis. 

“Pertama, integrasi bisnis wholesale dan ritel dengan memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah wholesale. Kedua, mengoptimalkan potensi bisnis di wilayah serta sektor unggulan serta sektor- sektor yang pulih lebih cepat,” ujar Darmawan secara virtual.

Baca Juga: Pilih-pilih bunga deposito BPR, siapa paling tinggi?

Ketiga, Bank Mandiri akan mengakselerasi digital dengan mengembangkan solusi digital, perbaikan proses, modernisasi, channel, serta peningkatan kapabilitas core banking. Hingga kuartal pertama 2021, distribusi digital bank Mandiri mampu tumbuh dengan baik.

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) juga mampu mencatatkan pertumbuhan kredit saat industri mengalami kontraksi. Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar Realisasi bilang kredit bank Sumut sebesar Rp 23,9 triliun per Mei 2021 .

“Nilai itu meningkat 1,83% dibandingkan year on year sebesar Rp 23,5 triliun di Mei 2020. Sektor penopang antara lain dari kredit Multiguna, Kredit Pensiun serta Kredit kredit program pemerintah dan kredit umum lainnya,” paparnya kepada KONTAN.

Lanjutnya, Bank Sumut terus berupaya untuk meningkatkan kredit hingga akhir tahun. Bank Sumut melakukan pendekatan dan ekspansi kredit dengan mengutamakan debitur existing serta menyalurkan kredit kredit program pemerintah.

Bank Indonesia (BI) mencatat kredit bank masih minus sebesar 1,28% secara year on year (YoY). Pada bulan sebelumnya, kontraksi kredit mencapai 2,28% YoY. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, fungsi intermediasi perbankan masih perlu didorong. 

Baca Juga: BRI Raih status The Best Retail Bank versi The Asian Banker

"Di tengah kondisi likuiditas yang tetap longgar, intermediasi perbankan masih kontraksi walaupun sudah menunjukkan perbaikan," katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (17/6).

Dia menjelaskan, perbaikan kredit ini didorong oleh membaiknya permintaan seiring dengan berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi yang tercermin antara lain dari meningkatnya penjualan, pajak yang dibayarkan, dan kemampuan bayar korporasi.

Berdasarkan analisis uang beredar Bank Indonesia (BI), kredit investasi masih terkontraksi 3,2% yoy menjadi Rp 1.432,0 triliun per Mei 2021. Sedangkan kredit modal kerja turun 1,9% yoy menjadi Rp 2.466,8 triliun. Kredit konsumsi mampu tumbuh 1,3% yoy menjadi Rp 1.613,4 triliun.

Selanjutnya: Dorong edukasi keamanan siber, Bank Sinarmas dan Poltek SSN gelar Wreck-It 2.0

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×