kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.265   20,00   0,12%
  • IDX 7.312   55,17   0,76%
  • KOMPAS100 1.082   9,62   0,90%
  • LQ45 854   7,35   0,87%
  • ISSI 217   1,14   0,53%
  • IDX30 439   3,59   0,82%
  • IDXHIDIV20 524   3,71   0,71%
  • IDX80 123   0,86   0,70%
  • IDXV30 125   0,60   0,48%
  • IDXQ30 144   0,83   0,58%

Industri Reasuransi Akan Hadapi Sejumlah Tantangan Ini pada 2025


Kamis, 23 Januari 2025 / 07:56 WIB
Industri Reasuransi Akan Hadapi Sejumlah Tantangan Ini pada 2025
ILUSTRASI. Premi Asuransi Umum-Suasana kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (8/1/2025). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi industri reasuransi pada 2025 yang perlu diwaspadai.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi industri reasuransi pada 2025.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menerangkan bahwa perusahaan reasuransi akan menghadapi tantangan yang mencakup dinamika pasar yang makin kompleks, terutama terkait hardening market dan keterbatasan kapasitas reasuransi domestik. 

"Hardening market terutama masih terjadi di berbagai sektor, seperti properti dan engineering," ucapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Rabu (22/1).

Baca Juga: OJK Ungkap Sejumlah Tantangan Industri Reasuransi pada Tahun 2025

Lebih lanjut, Ogi mengatakan kapasitas reasuransi dalam negeri masih terbatas untuk menampung risiko-risiko yang besar. Dengan demikian, harus mengandalkan reasuransi luar negeri.

Sementara itu, Ogi menyampaikan aset industri reasuransi bertumbuh 6,25% secara Year on Year (YoY) per November 2024. Berdasarkan rencana bisnis perusahaan reasuransi pada 2025, diharapkan pertumbuhan aset industri reasuransi dapat terus berlanjut.

Dari sisi operasional, OJK mencatat pendapatan premi reasuransi per November 2024 mencapai Rp 25,12 triliun. Nilai itu terkontraksi 5,41%, jika dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya. 

Adapun klaim perusahaan reasuransi mencapai Rp 13,03 triliun. Nilai itu terkontraksi sebesar 5,2%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Industri Reasuransi Masih Bisa Memupuk Pendapatan Premi

Di sisi lain, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) optimistis industri reasuransi masih bisa bertumbuh pada 2025 di tengah berbagai tantangan. 

Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik dan Riset AAUI, Trinita Situmeang, memproyeksikan industri reasuransi bisa meraih pertumbuhan premi di atas 7% pada 2025.

"Optimistis pertumbuhan premi akan terjaga di atas 7%," ucapnya kepada Kontan, Rabu (22/1).

AAUI sempat menyampaikan bahwa salah satu tantangan yang menerpa industri reasuransi Tanah Air pada 2024 karena adanya premi yang lari ke perusahaan reasuransi luar negeri. 

Trinita tak memungkiri perlu adanya upaya perusahaan reasuransi dalam negeri untuk meningkatkan retensi dalam menahan premi agar tak lari ke perusahaan reasuransi luar negeri.

Baca Juga: Jaga Stabilitas Industri Reasuransi lewat Program Penjaminan Polis

Lebih rinci, dia menyampaikan bahwa kemampuan retensi eksposur risiko dalam negeri secara teknikal dipengaruhi berbagai hal, salah satunya kondisi permodalan.

"Selain itu, tentunya performa underwriting yang berkaitan dengan kualitas risiko dan menentukan risk appetite perusahaan," tuturnya.

Untuk 2025, Trinita menerangkan bahwa peluang dan tantangan yang ada akan dipengaruhi kompetisi di pasar reasuransi dalam negeri yang tidak semata-mata pada top line, tetapi pertumbuhan yang sustainable

Dia bilang reasuransi juga perlu menerima pengelolaan risiko yang lebih seimbang, lalu menerapkan prinsip risk sharing, yang mana asuransi melihat bahwa sebagian portofolio atau eksposur ditransfer ke reasuransi untuk menopang pertumbuhan bisnis. 

Baca Juga: AAUI: Pendapatan Premi Industri Reasuransi Rp 10,74 Triliun pada Semester I-2024

"Selain itu, sinergi antargrup dipercaya masih menjadi penopang pertumbuhan," kata Trinita.  

Selanjutnya: Perlambatan Kinerja Perbankan pada 2024 Telah Diantisipasi Investor

Menarik Dibaca: Ini Cara Cepat Dapat Pekerjaan di 2025!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×