kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Ini cara BCA genjot kredit konsumer


Rabu, 29 April 2015 / 18:47 WIB
Ini cara BCA genjot kredit konsumer
ILUSTRASI. Kementerian ESDM dalam waktu dekat akan melakukan verifikasi dan validasi data penerima rice cooker gratis.ANTARA FOTO/Andri Saputra/foc.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan menggenjot pertumbuhan kredit konsumer. Henry Koenaifi, Direktur Konsumer BCA mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan kredit konsumer 8%-12% pada 2015 dengan mendorong kredit ke sektor perumahan dan otomotif.

“Kami akan membidik pertumbuhan kredit ke perumahan dan otomotif mencapai 12%,” kata Henry, Rabu (29/4). Misalnya kredit pemilikan rumah (KPR) ditargetkan tumbuh 8%-12% dengan cara memperpanjang promo bunga kredit single digit. Bahkan, jika rencana pelonggaran loan to value (LTV) terlaksana, maka KPR BCA akan tumbuh kencang.

BCA membidik pertumbuhan kredit kendaraan bermotor (KKB) sebesar 8%-12% dengan strategi memperluas kerjasama dan joint finance dengan perusahaan pembiayaan. Henry bilang, pihaknya akan menawarkan program menarik bagi nasabah yang ingin mencicil kendaraan. “Pekan ini, kami akan ada program untuk menggenjot kredit KKB,” tambahnya.

BCA mencatat pertumbuhan kredit konsumer sebesar 5,6% atau senilai Rp 92,01 triliun per kuartal I/2015, dibandingkan posisi Rp 87,09 triliun per kuartal I/2014. Sedangkan, secara year to date (YTD), kredit konsumer turun 0,3%. “Penurunan ini karena permintaan yang belum besar,” ucap Henry.

Kredit konsumer ini terdiri dari KPR tumbuh 3,6% menjadi Rp 54,8 triliun, kemudian KKB tumbuh 6,9% menjadi Rp 28,7 triliun. Serta outstanding kartu kredit naik 16,3% atau menjadi Rp 8,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×