kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini faktor pendorong laba bersih BSI (BRIS) melesat di semester I 2021


Jumat, 30 Juli 2021 / 11:13 WIB
Ini faktor pendorong laba bersih BSI (BRIS) melesat di semester I 2021
ILUSTRASI. Ini faktor pendorong laba bersih BSI (BRIS) melesat di semester I 2021


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil menorehkan kinerja impresif sepanjang semester I 2021 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,48 triliun, naik 34,29% secara year on year (yoy). 

Profitabilitas masih tumbuh cukup baik di tengah tekanan pandemi karena perseroan sudah beradaptasi dengan menerapkan strategi efisiensi dan mengoptimalkan digitalisasi layanan.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan kenaikan laba pada semester I tahun ini dipicu oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas, sehingga biaya dana dapat ditekan. Hal itu mendorong kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil yang tumbuh sekitar 12,71% secara year on year

“Untuk meningkatkan kinerja, pada tahun ini BSI fokus untuk menjaga kualitas pembiayaan dan memanage coverage ratio dengan tetap mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan akselerasi kapasitas digital dan operasional,” kata Hery. 

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BRIS) meraup laba bersih Rp 1,48 triliun di semester I 2021

Dengan pertumbuhan laba yang signifikan, BSI dapat meningkatkan rasio profitabilitas. Hal itu ditandai dengan meningkatnya ROE (Return on Equity) dari 11,69% per Juni 2020 menjadi 13,84% per Juni 2021. 

Adapun untuk menjaga pertumbuhan ke depan, Hery mengatakan BSI akan terus meningkatkan kapabilitas digital. Pasalnya volume transaksi kanal digital BSI tumbuh signifikan sepanjang triwulan kedua 2021. 

Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan, pihaknya telah banyak belajar dari satu setengah tahun situasi pandemi sehingga pada semester I mampu menorehkan pertumbuhan menggembirakan.

Dari hasil pembelajaran itu, perseroan memilih melakukan strategi efisiensi dari semua pos-pos. Alhasil, BSI mencatatkan penurunan BOPO dari 83,9% pada Juni 2020 menjadi 79.8% per Juni 2021. "BOPO ini merupakan gambaran tingkat efisiensi bank mengelola dana," jelas Cahyo. 

Kemudian, BSI juga bisa menjalankan bisnis di tengah pandemi tanpa harus bertemu dengan nasabah. Hal ini didukung dengan transformasi digital yang dilakukan perseroan. 

Baca Juga: Simak kinerja cemerlang BSI (BRIS) pada semester I-2021



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×