kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Ini Kata AFPI Soal Perbaikan TWP90 Fintech pada April 2024


Selasa, 11 Juni 2024 / 11:12 WIB
Ini Kata AFPI Soal Perbaikan TWP90 Fintech pada April 2024
ILUSTRASI. Pembiayaan Fintek: Calon konsumen disebuah toko gawai yang bekerja sama dengan perusahaan financial technology di Depok, JAwa Barat, Senin (30/01/2024). Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) membidik pertumbuhan penyaluran pinjaman financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending sebesar 5% pada tahun 2024. KONTAN/Baihaki/30/01/2024


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat risiko kredit macet secara agregat atau TWP90 fintech P2P lending pada April 2024 sebesar 2,79%. Adapun TWP90 pada April 2024 tercatat menurun atau membaik dari posisi April 2023 yang sebesar 2,82%. Nilai April 2024 juga terbilang membaik jika dibandingkan dengan posisi Maret 2024 yang sebesar 2,94%. 

Mengenai hal itu, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) berpendapat banyak faktor yang membuat TWP90 industri membaik. Director of Corporate Communication AFPI Andrisyah Tauladan mengatakan penurunan TWP90 dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Dia tak memungkiri salah satunya juga bisa disebabkan meningkatnya kualitas penyaluran pinjaman.

"Selain itu, adanya upaya penerapan praktik tata kelola yang lebih baik oleh para penyelenggara, serta kondisi ekonomi yang membaik turut berkontribusi pada penurunan angka kredit macet," ungkapnya kepada Kontan, Senin (10/6).

Baca Juga: Outstanding Pembiayaan Fintech Lending Tumbuh, TWP90 Turun Pada April 2024

Andrisyah mengatakan tentunya AFPI terus mendorong para anggota untuk meningkatkan kualitas penyaluran pinjaman dan menyelesaikan kasus-kasus gagal bayar yang masih ada. Dia bilang OJK pastinya juga terus melakukan pengawasan terhadap industri fintech P2P lending dan akan mengambil tindakan tegas terhadap penyelenggara yang tidak memenuhi regulasi.

Dia pun menerangkan beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan penurunan TWP90, seperti meningkatnya kesadaran nasabah, efektivitas edukasi dan literasi keuangan, serta penggunaan teknologi yang lebih canggih untuk mendeteksi potensi kredit macet dan melakukan penagihan pinjaman dengan lebih efektif.

Andrisyah optimistis bahwa TWP90 industri fintech P2P lending akan terus terjaga ke depannya. Salah satunya dengan komitmen penerapan praktik tata kelola dan mitigasi risiko yang terus dioptimalkan oleh seluruh penyelenggara fintech P2P lending.

Baca Juga: OJK Jatuhkan Sanksi kepada 10 Multifinance dan 13 Fintech Lending pada Mei 2024

Dia juga menerangkan AFPI akan terus memperkuat edukasi dan literasi keuangan kepada nasabah, meningkatkan kualitas penyaluran pinjaman melalui penerapan standar underwriting yang lebih ketat, mengembangkan skema pengelolaan kredit macet dan penagihan pinjaman yang lebih efektif, serta memperkuat kerja sama dengan OJK dalam melakukan pengawasan dan penegakan regulasi. 

"Kami juga mendorong para anggota untuk saling berbagi informasi dan pengalaman dalam upaya kolektif untuk menurunkan TWP90 industri," kata Andrisyah.

Sebagai informasi, outstanding pembiayaan fintech P2P lending pada April 2024 mencapai Rp 62,74 triliun. Pencapaian pada April 2024 tumbuh sebesar 24,16% Year on Year (YoY), sedangkan Maret 2024 tumbuh sebesar 21,85% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×