Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut angkat bicara terkait adanya rencana konsolidasi asuransi dan reasuransi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu dari pihak Daya Anagata Nusantara (Danantara) selaku pemegang saham asuransi dan reasuransi BUMN mengenai konsep bentuk konsolidasi yang akan diimplementasikan.
"Konsepnya belum disampaikan resmi kepada OJK mengenai konsolidasi. Tentunya kami menunggu dari Danantara bagaimana bentuk konsolidasinya. Kami tahu (BUMN) ada asuransi jiwa, umum, reasuransi, dan syariah, sehingga kami masih menunggu," ucapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2025).
Ogi menerangkan ketika sudah menerima strategi atau konsep konsolidasi yang akan dilakukan, baru OJK akan mendiskusikan dengan pihak yang terkait.
Lebih lanjut, Ogi mengatakan adanya konsolidasi itu bisa berdampak baik bagi industri. Dia menerangkan apabila berbagai perusahaan menjadi satu tentu secara daya tahan dan kapasitas juga akan lebih baik.
"Kalau ada beberapa perusahaan sejenis tersebar itu menjadi kecil-kecil. Kalau menjadi satu, kan, lebih baik," tuturnya.
Namun, Ogi tak memungkiri memang ada pro dan kontranya juga, terutama berkaitan dengan kepemilikan saham di perusahaan masing-masing.
"Bagi kami, sebenarnya (konsolidasi) supaya pelaku industri itu kuat dari segi permodalan dan penerapan manajemen risikonya berjalan dengan baik, sehingga menjamin pertumbuhan ekonomi yang lebih sustain," kata Ogi.
Baca Juga: Dimulai Tahun Depan, Konsolidasi Reasuransi BUMN Ditargetkan Rampung pada 2028
Sebelumnya, rencana konsolidasi perusahaan reasuransi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlahan terungkap saat PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menampilkan roadmap saat rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI pada Selasa (1/7/2025). Berdasarkan roadmap, konsolidasi reasuransi perusahaan reasuransi BUMN ditargetkan rampung pada 2028.
Mengenai konsolidasi reasuransi BUMN, Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat sempat mengatakan adanya konsolidasi itu dapat membuat industri reasuransi memiliki kapasitas yang kuat dalam menahan risiko lebih banyak di dalam negeri. Tak cuma itu, dia bilang perusahaan reasuransi yang ada nantinya juga bisa meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam mengelola risiko.
"Kapasitas dan kemampuan profesionalnya juga kuat, sehingga mereka bisa menahan risiko lebih banyak di dalam negeri," katanya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2025).
Baca Juga: Ini Respons Asuransi Asei Terkait Rencana Konsolidasi Perusahaan Reasuransi BUMN
Meskipun demikian, Delil menyebut apabila konsolidasi reasuransi terjadi, tentu perusahaan reasuransi dalam negeri yang ada juga menjadi makin sedikit. Hal itu dinilai baik karena selama ini perusahaan reasuransi yang ada memiliki kapasitas yang cenderung kecil, sehingga daya tahan retensi risiko mereka juga kecil.
"Dengan konsolidasi, kami berharap tidak terlalu memiliki banyak penyelenggara. Alhasil, nantinya reasuransi mampu menyeleksi risiko, sehingga risiko yang dibangun di dalam negeri itu adalah risiko yang kualitasnya bagus," tuturnya.
Selain itu, Delil berpendapat dengan sedikitnya jumlah reasuransi, hal itu akan membuat reasuransi mampu secara optimal mengidentifikasi risiko mana yang memang sebaiknya tidak di-retain di dalam negeri, tetapi harus dilempar ke luar negeri.
"Jadi, reasuransi tetap perlu membagikan risiko ke luar negeri juga, karena itu prinsip dasar asuransi. Namun, risiko yang kualitasnya baik ditahan di dalam negeri," ujar Delil.
Sementara itu, konsolidasi asuransi BUMN mencuat seusai Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria menyebutkan bahwa saat ini terdapat 16 asuransi BUMN yang ukurannya kecil dan tidak cukup kompetitif. Oleh karena itu, konsolidasi dinilai perlu dilakukan.
Baca Juga: Indonesia Re Beberkan Kabar Terbaru Rencana Konsolidasi Reasuransi BUMN
Selanjutnya: Konflik Meletus! Thailand-Kamboja Saling Serang, Warga Sipil Jadi Korban
Menarik Dibaca: 100 Anak Muda ASEAN Siap Laksanakan Proyek Sosial Lintas Negara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News