kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsolidasi e-toll mulai medio Juni 2015


Senin, 08 Juni 2015 / 09:49 WIB
Konsolidasi e-toll mulai medio Juni 2015
ILUSTRASI. Simak 6 Cara Mengatasi Kulit yang Mengelupas dengan Tepat


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Konsolidasi bisnis bank-bank milik pemerintah terus berlangsung. Salah satu program yang ingin segera direalisasikan adalah pelayanan bersama penggunaan uang elektronik di jalan bebas hambatan alias e-toll oleh Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) serta Bank Negara Indonesia (BNI).

Bank Mandiri sebagai satu-satunya pemain e-toll saat ini berjanji akan membuka akses layanan ini bagi bank pelat merah lain. Tahap awal, bank-bank BUMN lain akan melayani pembayaran e-toll untuk jalan tol Bali.

Direktur Consumer Retail BNI, Anggoro Eko Cahyo menuturkan, BNI berkesempatan bergabung memberikan layanan e-toll wilayah Bali mulai 15 Juni mendatang. "Kesiapan secara teknis sudah banyak kemajuan. Kami sudah memiliki kesepakatan kerjasama," jelas Anggoro kepada KONTAN, Minggu (7/6).

Executive Vice President E-Banking BRI, Dicky Rozano menambahkan, peluncuran kerjasama e-toll Bali akan dilakukan sebelum bulan Ramadan tiba. Meski begitu, Dicky masih enggan menyebutkan investasi yang dikeluarkan BRI untuk bergabung dalam bisnis e-toll ini. "Untuk angka masih dibahas oleh tim teknis," kata Dicky.

Setelah jalan tol di Bali, Senior Executive Vice President Transactional Electronic Banking Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans menyebutkan bahwa pembukaan layanan e-toll di ruas tol yang lain akan menjadi agenda berikutnya.

Sekedar informasi, Bank Mandiri dan Jasa Marga menjalin kerjasama eksklusif pembayaran jalan tol menggunakan e-Toll Card Mandiri hingga tahun 2018. Namun, Bank Indonesia (BI) meminta,  Bank Mandiri membuka akses e-toll ke bank lain. Berdasarkan catatan KONTAN, Bank Mandiri telah mengeluarkan biaya US$ 400–US$ 500 per alat baca kartu (reader), dan Rp 150 juta per unit sensor e-toll pass.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×