Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) yang mencatatkan lonjakan kinerja laba bersih sebesar 39,56% secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai Rp 8,35 miliar pada Agustus 2025.
Sebagai perbandingan, pada periode sama tahun sebelumnya labanya mencapai Rp 5,98 miliar.
Hal ini didorong oleh pendapatan bunga bersihnya yang ikut meningkat 15,29% menjadi Rp 130,58 miliar dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 113,26 miliar.
Direktur Bisnis Bank Banten Bambang Widyatmoko mengatakan, capaian kinerja yang impresif hingga Agustus 2025 seiring dengan strategi perseroan yang konsisten memanfaatkan captive market di wilayah Provinsi Banten.
Baca Juga: Bank Banten Catat Realisasi Transaksi Kartu Kredit BPD Rp 219 Juta per Mei 2025
"Kinerja cemerlang ini didorong oleh fokus Bank Banten sebagai Bank Pengelola Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Banten selaku pemegang saham pengendali," ungkap Bambang kepada kontan.co.id, Jumat (3/10/2025).
Perseroan disebut berhasil mengoptimalkan ekosistem keuangan daerah untuk mendorong pertumbuhan DPK yang lebih stabil dan penyaluran kredit yang terukur.
“Capaian ini mencerminkan efektivitas strategi kami dalam mengelola captive market, sehingga portofolio kredit tumbuh dengan tetap menjaga kualitas aset yang sehat,” ujar Bambang.
Hingga Agustus 2025, aset Bank Banten juga tercatat tumbuh 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penyaluran kredit meningkat 35%, sedangkan DPK tumbuh 17% secara tahunan (year-on-year). Perseroan optimistis tren positif ini akan berlanjut hingga akhir tahun.
Bambang menyampaikan bahwa kinerja semester II 2025 diproyeksikan tetap solid, meskipun ada tantangan berupa pelemahan daya beli kelas menengah ke bawah.
“Kami tetap pada jalur pertumbuhan yang sehat dan sejauh ini masih sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB). Tidak ada indikasi perlunya penyesuaian,” tegasnya.
Baca Juga: BPD Hadapi Tekanan Kualitas Kredit, NPL Sejumlah Bank Masih Tinggi
Bank Banten menempatkan kredit konsumtif dan UMKM sebagai motor utama pertumbuhan bisnis tahun ini. Kredit konsumtif difokuskan pada segmen ASN, yang dinilai memiliki risiko rendah karena sistem pembayaran langsung melalui pemotongan gaji.
Sementara itu, segmen UMKM diarahkan kepada pelaku usaha dan kontraktor yang memperoleh pembiayaan dari proyek-proyek pemerintah daerah. Strategi ini memperkuat posisi Bank Banten sebagai mitra keuangan strategis Pemerintah Provinsi Banten.
Untuk mendorong kinerja 2025, Bank Banten mengandalkan lima pilar strategi utama, yakni penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG), penguatan permodalan, peningkatan kualitas kredit dan DPK, pengembangan human capital yang andal, dan digitalisasi layanan perbankan.
Perseroan juga terus memperluas basis pendanaan dari ekosistem keuangan daerah dan menyalurkan kredit secara selektif guna menjaga kualitas portofolio.
Pendekatan ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan profitabilitas, tetapi juga untuk memperkuat fundamental bisnis jangka panjang.
"Bank Banten berkomitmen untuk tumbuh secara berkelanjutan, mendukung pembangunan daerah, dan menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten," pungkas Bambang.
Baca Juga: Dana Pemda yang Mengendap di Perbankan Makin Besar, Ini Efeknya ke Kinerja BPD
Selanjutnya: Eksportir Kopi Menilai Tarif Impor AS 19% Bisa Tekan Ekspor Kopi Indonesia
Menarik Dibaca: 8 Jenis Minuman yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker Menurut Ahli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News