kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba Bersih BRI Tumbuh 0,95% hingga Semester I-2024


Kamis, 25 Juli 2024 / 06:30 WIB
Laba Bersih BRI Tumbuh 0,95% hingga Semester I-2024
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Laba bersih konsolidasian BRI yang hanya tumbuh sekitar 0,95% secara tahunan (YoY) pada semester I-2024.KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menutup periode semester I-2024 dengan kinerja yang relatif stabil. Itu tercermin dari laba bersih konsolidasian BRI yang tumbuh sekitar 0,95% secara tahunan atau year on year (YoY).

Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (25/7), bank berkode saham BBRI ini membukukan laba bersih Rp 29,7 triliun pada periode tersebut. Sebagai perbandingan, periode semester I-2023, laba bersih BRI tercatat Rp 29,42 triliun.

Jika dilihat lebih lanjut, kinerja BRI banyak dipengaruhi oleh biaya impairment yang naik hingga 52,2% secara tahunan. Biaya impairment yang dikeluarkan BRI di periode ini mencapai Rp 21,35 triliun.

Baca Juga: Jelang Paparan Kinerja, Saham BBRI Terkoreksi Dua Hari Berturut-Turut

Kenaikan biaya tersebut pun sejalan dengan penurunan kualitas kredit. BRI mencatatkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross 3,21% atau naik tipis dari periode yang sama tahun lalu yang masih di di level 3,1%.

Untungnya, bank yang dekat dengan wong cilik ini masih mampu mencatat pendapatan bunga bersih di kala industri diterpa dengan kenaikan beban bunga. BRI mencatat pendapatan bunga bersih naik 6,69% YoY menjadi Rp 69.93 triliun.

Adapun rasio Net Interest Margin (NIM) yang dimiliki BRI sedikit mengalami penurunan secara tahunan. Dari sebelumnya di level 6,81% menjadi 6,41%.

Kredit dan dana simpanan tetap tumbuh

Dari sisi fungsi intermediasi, BRI tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sekitar 11,2% YoY menjadi Rp 1.336,78 triliun. Di periode yang sama, industri perbankan mencatat pertumbuhan kredit sekitar 12,36% YoY.

Adapun, kontribusi kredit terbesar tetap berasal dari kredit UMKM yang menjadi andalan BRI. Kontribusinya mencapai sekitar 81,96% atau senilai Rp 1.095,64 triliun.

Menariknya, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dicatat BRI mengalami pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan kredit. Pertumbuhan DPK sekitar 11,6% YoY menjadi Rp 1.389,6 triliun.

Baca Juga: UMKM dan Perbankan Sambut Opsi Perpanjangan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Alhasil, kondisi tersebut mampu melonggarkan likuiditas yang dimiliki BRI. Tercermin dari rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang semester I-2023 di level 87,83% menjadi 87,19% pada semester I-2024 ini.

Total aset BRI dalam separuh pertama tahun 2024 ini tercatat Rp 1.977,37 triliun. Ada kenaikan sekitar 9,54% jika dilihat secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×