kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Laba Bersih BRI Tumbuh 0,95% hingga Semester I-2024


Kamis, 25 Juli 2024 / 06:30 WIB
Laba Bersih BRI Tumbuh 0,95% hingga Semester I-2024
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Laba bersih konsolidasian BRI yang hanya tumbuh sekitar 0,95% secara tahunan (YoY) pada semester I-2024.KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menutup periode semester I-2024 dengan kinerja yang relatif stabil. Itu tercermin dari laba bersih konsolidasian BRI yang tumbuh sekitar 0,95% secara tahunan atau year on year (YoY).

Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (25/7), bank berkode saham BBRI ini membukukan laba bersih Rp 29,7 triliun pada periode tersebut. Sebagai perbandingan, periode semester I-2023, laba bersih BRI tercatat Rp 29,42 triliun.

Jika dilihat lebih lanjut, kinerja BRI banyak dipengaruhi oleh biaya impairment yang naik hingga 52,2% secara tahunan. Biaya impairment yang dikeluarkan BRI di periode ini mencapai Rp 21,35 triliun.

Baca Juga: Jelang Paparan Kinerja, Saham BBRI Terkoreksi Dua Hari Berturut-Turut

Kenaikan biaya tersebut pun sejalan dengan penurunan kualitas kredit. BRI mencatatkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross 3,21% atau naik tipis dari periode yang sama tahun lalu yang masih di di level 3,1%.

Untungnya, bank yang dekat dengan wong cilik ini masih mampu mencatat pendapatan bunga bersih di kala industri diterpa dengan kenaikan beban bunga. BRI mencatat pendapatan bunga bersih naik 6,69% YoY menjadi Rp 69.93 triliun.

Adapun rasio Net Interest Margin (NIM) yang dimiliki BRI sedikit mengalami penurunan secara tahunan. Dari sebelumnya di level 6,81% menjadi 6,41%.

Kredit dan dana simpanan tetap tumbuh

Dari sisi fungsi intermediasi, BRI tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sekitar 11,2% YoY menjadi Rp 1.336,78 triliun. Di periode yang sama, industri perbankan mencatat pertumbuhan kredit sekitar 12,36% YoY.

Adapun, kontribusi kredit terbesar tetap berasal dari kredit UMKM yang menjadi andalan BRI. Kontribusinya mencapai sekitar 81,96% atau senilai Rp 1.095,64 triliun.

Menariknya, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dicatat BRI mengalami pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan kredit. Pertumbuhan DPK sekitar 11,6% YoY menjadi Rp 1.389,6 triliun.

Baca Juga: UMKM dan Perbankan Sambut Opsi Perpanjangan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Alhasil, kondisi tersebut mampu melonggarkan likuiditas yang dimiliki BRI. Tercermin dari rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang semester I-2023 di level 87,83% menjadi 87,19% pada semester I-2024 ini.

Total aset BRI dalam separuh pertama tahun 2024 ini tercatat Rp 1.977,37 triliun. Ada kenaikan sekitar 9,54% jika dilihat secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×