kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Laba Bersih BRI Tumbuh 0,95% hingga Semester I-2024


Kamis, 25 Juli 2024 / 06:30 WIB
Laba Bersih BRI Tumbuh 0,95% hingga Semester I-2024
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Laba bersih konsolidasian BRI yang hanya tumbuh sekitar 0,95% secara tahunan (YoY) pada semester I-2024.KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menutup periode semester I-2024 dengan kinerja yang relatif stabil. Itu tercermin dari laba bersih konsolidasian BRI yang tumbuh sekitar 0,95% secara tahunan atau year on year (YoY).

Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (25/7), bank berkode saham BBRI ini membukukan laba bersih Rp 29,7 triliun pada periode tersebut. Sebagai perbandingan, periode semester I-2023, laba bersih BRI tercatat Rp 29,42 triliun.

Jika dilihat lebih lanjut, kinerja BRI banyak dipengaruhi oleh biaya impairment yang naik hingga 52,2% secara tahunan. Biaya impairment yang dikeluarkan BRI di periode ini mencapai Rp 21,35 triliun.

Baca Juga: Jelang Paparan Kinerja, Saham BBRI Terkoreksi Dua Hari Berturut-Turut

Kenaikan biaya tersebut pun sejalan dengan penurunan kualitas kredit. BRI mencatatkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross 3,21% atau naik tipis dari periode yang sama tahun lalu yang masih di di level 3,1%.

Untungnya, bank yang dekat dengan wong cilik ini masih mampu mencatat pendapatan bunga bersih di kala industri diterpa dengan kenaikan beban bunga. BRI mencatat pendapatan bunga bersih naik 6,69% YoY menjadi Rp 69.93 triliun.

Adapun rasio Net Interest Margin (NIM) yang dimiliki BRI sedikit mengalami penurunan secara tahunan. Dari sebelumnya di level 6,81% menjadi 6,41%.

Kredit dan dana simpanan tetap tumbuh

Dari sisi fungsi intermediasi, BRI tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sekitar 11,2% YoY menjadi Rp 1.336,78 triliun. Di periode yang sama, industri perbankan mencatat pertumbuhan kredit sekitar 12,36% YoY.

Adapun, kontribusi kredit terbesar tetap berasal dari kredit UMKM yang menjadi andalan BRI. Kontribusinya mencapai sekitar 81,96% atau senilai Rp 1.095,64 triliun.

Menariknya, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dicatat BRI mengalami pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan kredit. Pertumbuhan DPK sekitar 11,6% YoY menjadi Rp 1.389,6 triliun.

Baca Juga: UMKM dan Perbankan Sambut Opsi Perpanjangan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Alhasil, kondisi tersebut mampu melonggarkan likuiditas yang dimiliki BRI. Tercermin dari rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang semester I-2023 di level 87,83% menjadi 87,19% pada semester I-2024 ini.

Total aset BRI dalam separuh pertama tahun 2024 ini tercatat Rp 1.977,37 triliun. Ada kenaikan sekitar 9,54% jika dilihat secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×